Ternyata
bagaimana cara kita ‘berjualan’ juga dipengaruhi oleh kondisi pasar atau
permintaan konsumen. Itu sebabnya muncul istilah hunter dan farmer dalam
sistem penjualan (sales).
Hal ini disampaikan Coach Suwito Sumargo, selaku
pembicara dalam training internal
yang diadakan oleh PT. Halimjaya Sakti, Selasa (27/01/15) lalu. Pelatihan yang dihadiri
oleh kurang lebih 70 peserta, dari tim sales dan marketing juga jajaran
manajerial produsen sandal-sepatu merek “Ando” ini, bertajuk “Sales Made
Simple”.
Dalam dunia sales dikenal teknik hunter dan farmer. Para sales yang menggunakan teknik hunter biasanya mereka yang bisa
langsung mengenali ‘mangsa’. Lebih tajam dan cepat dalam menjual. Berbeda
dengan teknik farmer, yang lebih slow dan tidak langsung menuju sasaran
(pelanggan).
Baik teknik hunter
maupun farmer bisa digunakan dalam
menjual. Seorang sales tidak melulu harus langsung me’nembak’kan jualannya pada
pelanggan. Ada kalanya dia harus bergerak lebih ‘slow’, dengan melakukan
pengenalan dan pendekatan kepada calon pelanggannya terlebih dulu.
“Which technique you
choose? Semua itu melihat daerahnya, bagaimana kondisi pasar dan permintaan
konsumennya,” ungkap coach Suwito.
Selain teknik sales,
pembicara asli Surabaya ini juga mengupas tentang bekal apa saja yang harus
dimiliki untuk menjadi seorang ‘penjual’ yang sukses. Bekal ini datang dari lingkungan
di luar kita dan dari diri sendiri.
Bekal dari luar seperti mengikuti training secara berkala, pengetahuan tentang strategi menjual dan
menghadapi customer. Poin ini tidak
terlepas dari peran perusahaan, yang sebaiknya jangan hanya menjual komoditi
saja, namun memperhatikan juga kualitas SDM-nya.
Sedangkan bekal dari dalam diri diantaranya meliputi: semangat
untuk bekerja dan berprestasi, jujur, loyal, kerjasama (team work), sesuai dengan peraturan perusahaan atau tertib
administrasi, sampai mempersiapkan penampilan sebelum menemui customer.
“Pada dasarnya semua karyawan itu memang harus punya semangat
kerja dan berprestasi. Manfaatnya bukan hanya untuk perusahaan saja, namun yang
terbesar adalah untuk dirinya sendiri. Kalau semangat itu kita punya, maka yang
meraih kesuksesan nantinya kita juga,” tegas Coach yang sudah berpengalaman
lebih dari 30 tahun di dunia bisnis ini.
Lebih lanjut, the Most Supportive Coach 2014 ini juga
berdiskusi dengan peserta terkait problem dan pengalaman di lapangan.
Di akhir acara, Handoko Halim selaku Direktur PT.
Halimjaya Sakti berharap training ini
benar-benar bisa membawa manfaat yang besar juga perubahan positif yang
diharapkan.
“Perubahan positif ini sangat berguna untuk menunjang
perkembangan perusahaan dan memenangkan persaingan pasar. Lebih jauh, perubahan
positif bukan hanya untuk perusahaan saja, namun untuk mereka pribadi juga,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar