Semua pengusaha sudah pasti pernah
mendengar kedua istilah ini, SOP dan training.
Bahkah sudah sering mengejawantahkan kedua hal tersebut di dalam bisnis mereka
masing-masing. Namun (mungkin) karena seringnya kedua istilah ini dibahas,
sampai berkali-kali saya melihat kerancuan penempatan dua atribut ini dalam
organisasi bisnis.
Apa perbedaan dan hubungan antara SOP dan
training? Apakah bersifat menunjang
satu sama lain atau tidak berkaitan? Sebenarnya apa fungsi dari masing-masing
atribut tersebut dalam bisnis?
1. Kesalahpahaman Umum Tentang SOP
Fungsi utama dari
SOP dan training sebenarnya sama-sama
untuk membuat kegiatan operasional lancar dan semakin efektif dan efisien dalam
menggerakkan organisasi mencapai target bisnisnya.
Namun, SOP
BUKAN bahan untuk pelatihan (training)
anak buah. Ini adalah kesalahpahaman yang paling sering muncul di organisasi
bisnis. SOP (Standard Operating Procedure)
sebenarnya adalah serangkaian instruksi yang jelas dan mudah dipahami dalam
melaksanakan 'ritual' teknis tertentu.
Penekanan pada kata
'ritual', artinya: kegiatan standar yang tidak banyak modifikasi, tidak
memerlukan kreatifitas berpikir dan tidak memerlukan ‘training’ untuk
memahaminya. SOP adalah prosedur mengoperasionalkan aktifitas standar
perusahaan.
Bila SOP dibuat
sangat kompleks dan rumit sehingga perlu di’training’kan, maka ini sebenarnya
adalah ‘pemborosan’ resources dan
sumber daya manusia. Bila SOP anda terpaksa memerlukan training khusus, maka ada 2 kemungkinan yang terjadi di bisnis
anda:
a. Yang membuat SOP tidak terlalu paham, sehingga menjadi kompleks dan rumit.
b. Kompetensi anak buah anda tidak sesuai dengan job yang diembannya, sehingga SOP yang sederhana gagal dipahami.
a. Yang membuat SOP tidak terlalu paham, sehingga menjadi kompleks dan rumit.
b. Kompetensi anak buah anda tidak sesuai dengan job yang diembannya, sehingga SOP yang sederhana gagal dipahami.
Berarti SOP hanya
perlu disosialisasikan bukan di’training’kan ke anak buah. Dan sosialisasi ini
sudah bisa dilaksanakan secara informal dari senior-seniornya pada saat satu
atau dua hari pertama tim baru tersebut masuk di organisasi anda.
2.
Training yang benar
Lalu bilamana kita
mentraining anak buah? Jawabannya
adalah ketika skill atau keterampilan
anak buah anda perlu ditingkatkan untuk menjawab tantangan yang belum ada
jawabannya di buku panduan SOP. Training
secara rutin wajib dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dalam menghadapi
masalah-masalah yang bisa muncul dan yang membutuhkan kreativitas serta daya
pikir lebih untuk memecahkannya.
Training juga diberikan untuk mengantisipasi
tuntutan organisasi akan SDM yang lebih berkualitas demi tercapainya sasaran
bisnis yang lebih tinggi di masa depan.