“Coach, dimana
tempat sampahnya?”
“Di situ, di balik
pintu. Tinggalkan saja di meja, biar saya yang bersihkan nanti.”
“Ah jangan, Coach. Saya
sudah terbiasa untuk tidak meninggalkan sampah.”
Itu percakapan singkat
saya di akhir sesi coaching. Dia
seorang staf dari client, yang
diminta mengikuti sesi coaching
khusus. Ehm, yang seperti ini jarang saya temui diantara sekian banyak orang,
termasuk client dan tamu.
Sebaliknya, perilaku
“nyampah” (meninggalkan sampah begitu saja) sepertinya sudah jadi hal yang
biasa dilakukan dimana-mana. Di pesawat,
kereta api, minibus travel, di taxi atau di bandara dan stasiun.
Saya pun
menyampaikan pujian pada staf tersebut,
”Anda hebat, bisa mempertahankan kebiasaan itu.”
Tidak “nyampah”
menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Dan itu tidak mudah dibentuk dalam
waktu singkat, lho. Sebagai pemilik bisnis, kebiasaan-kebiasaan ‘kecil’ positif
seperti ini perlu kita ketahui, perhatikan,
bahkan mengapresiasi. Karena semestinya ada di diri karyawan kita.
Tapi sebenarnya bukan
itu yang kita cari. Yang kita butuhkan adalah keteguhan untuk bertahan dan tetap
melakukan kebiasaan baik. Ini menunjukkan disiplin dan kemampuan mengendalikan
sikap.
Apakah kita sudah memperhatikan
kebiasaan-kebiasaan ‘kecil’ karyawan kita? Berapa banyak karyawan kita yang berperilaku
baik?
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki
pengalaman membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The
Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah
banyak membantu kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.