Dalam perjalanan kembali ke Surabaya, seperti biasa saya
"membunuh" waktu dengan mampir di toko buku. Umumnya "windows shopping", tapi sering-sering
akhirnya beli juga :D.
Kali ini pada saat "browsing" beberapa buku, saya melewati rak majalah, dan di cover salah "dua" majalah ada judul yang mirip, judul artikelnya, "Manfaat Memaafkan" edisi bulan Agustus 2016.
Dari judul inilah saya terinspirasi menuliskan artikel ini.
Kali ini pada saat "browsing" beberapa buku, saya melewati rak majalah, dan di cover salah "dua" majalah ada judul yang mirip, judul artikelnya, "Manfaat Memaafkan" edisi bulan Agustus 2016.
Dari judul inilah saya terinspirasi menuliskan artikel ini.
Memaafkan adalah keputusan yang
diambil untuk "let go" segala sesuatu yang mengganjal di hati atau
kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang lain terhadap kita. Memaafkan juga
berlaku untuk diri sendiri, memaafkan diri sendiri untuk kesalahan yang kita perbuat
dan mengambil nilai positif dari kesalahan tersebut, kemudian "move on".
Apa korelasi langkah ini dengan
bisnis kita? Sebagai pemilik bisnis tentu kita juga manusia biasa (kalau ada
yang superman mesti ngaku kali ya :D) yang mengalami kejadian-kejadian di
bisnis kita sehari-hari, yang juga tidak terlepas dari salah dan maaf.
Tantangannya, jika kita bukan saja
tidak bisa move on tetapi juga
menyimpan kesalahan-kesalahan ini, dalam bisnis ada konsekuensi-nya. Misalnya,
jika kita pernah ditipu oleh pelanggan, apakah kita kapok dengan tidak mencari
pelanggan baru atau belajar cara-cara proteksi cerdas supaya tidak tertipu
lagi, pilihan di tangan Anda. Keputusan kita untuk memaafkan, mencari cara yang
lebih baik dan move on, menentukan
keberhasilan kita. Semakin kita takut untuk mengambil langkah (dengan
resiko-resiko yang bisa dihitung tentu) semakin lambatlah kemajuan usaha kita.
Cobalah mencari tahu, hal-hal apa
yang tidak bisa kita lepaskan yang memperlambat kemajuan bisnis kita? Dengan
pelanggan? Suplier? Saudara? Pegawai?
Selamat memberi maaf dan move on :).
Salam The NEXT Level!