Apakah bisnis jaman sekarang masih ada yang perlu
dirahasiakan? Saya masih ingat cara-cara orang tua saya dan teman-teman beliau
berbisnis jaman dahulu. Bisnis jaman itu masih sangat kental dengan aroma
"secret recipe" alias penuh
dengan ketidakjelasan, dan siapapun yang bisa menemukan rumus yang pas di
bidangnya akan menuai hasil yang gemilang. Konsep (baca: kepercayaan) ini tak
ayal menjadi sangat dijunjung tinggi bagi para pengusaha sejak jaman dulu sampai
hari ini. Apa saja yang dirahasiakan?
Mari kita telaah secara singkat, apa saja yang dulu
dirahasiakan. Dan apakah jaman sekarang masih perlu merahasiakan hal-hal
tersebut.
- Supplier
Siapa suppliernya,
berapa orang suppliernya, di mana
beli barang (kulakannya) dan bagaimana proses pembayarannya. Semua itu TABOO
bagi orang lain selain sanak saudara dan orang-orang kepercayaan tertentu untuk
mengetahuinya. Ini adalah salah satu rahasia paling mendasar yang dijaga dengan
jiwa raga pada jaman dulu. Mengapa? saya kira cukup jelas alasannya. Supplier adalah sumber yang menjamin
keberlangsungan komoditas, bila pihak lain tahu, maka si penjual akan mendapat
pesaing.
Jaman sekarang : Walaupun masih
kurang etis untuk menanyakan langsung, siapa yang mensupply produk tertentu kepada si penjual, namun karena keterbukaan
informasi dan semakin sadarnya si supplier
terhadap citra dirinya (brand), maka setiap orang akan mendapat akses yang
sedemikian mudahnya untuk mengetahui asal usul sebuah produk.
Bahkan bila si penjual sangat concern dengan persepsi tokonya, maka dia
sendiri yang akan menunjukkan, bahwa dia ditunjuk oleh si supplier ternama untuk mendistribusikan produk mereka. Di beberapa
tempat, bahkan si supplier
mencantumkan di kemasannya cara menghubungi dia langsung. Sehingga, siapapun
yang membeli produk tersebut akan dapat berhubungan langsung dengan si supplier besarnya bahkan manufaktur nya.
Demikian juga dengan harga beli, kadang (emang
tidak semua) berani memberitahukan harga yang harus dibayar secara cukup terbuka,
sehingga hampir semua bisa menerka harga pokok penjualan.
- Harga Jual / Profit
Ini juga cukup menarik untuk dibahas. Pada umumnya, konsumen jaman sekarang cukup kritis untuk menanyakan berapa harga pasaran atau berapa harga jual di kompetitor, langsung ke penjual.
Kemudian penjual (yang baik) akan langsung
menjelaskan perbedaan kira-kira harga jualnya dan mengapa ada perbedaan harga.
Demikian juga sebaliknya, perusahaan yang baik akan menerima kritikan dan
memberi kesempatan bagi konsumen untuk meneliti harga di pesaing dan melaporkan
ke perusahaan langsung.
"Jika murah beritahu teman, jika mahal
beritahu kami" ... kurang lebih begitu slogan di salah satu toko
elektronik yang cukup terkenal di Surabaya.
Jaman dulu, ini tidak bisa dan menjadi topik
sangat aneh untuk dibicarakan antara konsumen dan penjual.
- Gaji Pegawai
Yang menarik di jaman sekarang, gaji pegawai
sangat dikomersilkan untuk menarik calon-calon pegawai bagus untuk melamar di
tempatnya. Mungkin tidak langsung bernada gaji, namun bisa berupa komisi
menarik, bonus jalan-jalan, asuransi, dsb.
Bahkan, antar sesama teman di satu perusahaan,
mereka bisa saling paham gajinya tanpa harus bertanya langsung ke pihak
tersebut. Ada perusahaan yang memberikan hint-hint
perbedaan gaji dan fasilitas untuk setiap jenjangnya. Misal kelas kelompok 1A,
1B, 2A, 2B, dst. Tinggal tanya di jenjang berapa dia, maka kisaran gaji teman
tersebut akan diketahui. Menarik bukan?
Jaman dahulu ini sangat..sangat...sangat
rahasia.
- Racikan atau Resep Masakan
Bila anda membuka restoran di jaman dulu, sudah pasti anda merahasiakan yang satu ini. Mengapa? karena laris tidaknya restoran anda terletak pada enak tidaknya masakan anda.
Jaman sekarang, restoran yang rasanya
enak malah bisa tutup. Sebaliknya, restoran yang rasanya biasa-biasa saja malah
larisnya bukan kepalang. Bahkan, dengan semakin merebaknya waralaba, bisnis
restoran menjadi sangat terbuka (racikan sudah dalam bentuk sachet, tinggal dimasukkan saja), konsep
open kitchen pun makin digemari
konsumen.
So, berarti masihkah
ada yang dirahasiakan di bisnis jaman sekarang?
Saya terus terang kesulitan mencari, apakah ada yang masih
perlu dirahasiakan oleh pengusaha agar bisnisnya langgeng.
Prinsip bisnis untuk langgeng jaman sekarang sudah tidak sama
lagi dengan jaman dahulu. Produsen dan penjual harus semakin yakin tentang
kualitas pelayanan dan produknya serta wajib memiliki keunikan yang nyata-nyata
membawa manfaat bagi konsumennya. Jika kita masih menggunakan prinsip rahasia
sana rahasia sini, niscaya kita akan tertinggal.
Masihkah anda menggunakan konsep rahasia di bisnis anda?
Salam the Next Level
Salam the Next Level
*** Coach Humphrey Rusli:
- Coach of the Year
2014 (BEF Award Indonesia 2014);
- Sales Coach of the Year 2012 se-Asia dan
Australia;
- Associate Coach of the Year 2013 tingkat
Internasional (44 negara).