Banyak pemilik bisnis yang termangu, ketika harga property mendadak naik gila-gilaan. Mereka
menyesali, kenapa tidak sedari dulu membeli property?
Berdasar pengalaman sebelumnya, maka orang pun mulai ngotot membeli property. Kata mereka: Ini investasi
masa depan. Harga property tidak
pernah turun. Nah, seperti judul diatas : Bijakkah?
Saya bukan orang yang antipati dengan para 'investor' property. Saya juga bukan expert di bidang property. Tapi, kali ini saya ingin mengajak Anda untuk melihat
dari sudut yang berbeda. Pernah tahu A-S-P-C? Asset - Sales - Profit – Cash. Ini
sering saya pakai dalam menjelaskan sisi keuangan dari sebuah perusahaan.
Konsep ini saya kutip dari buku “The Ultimate Blueprint or an
Insanely Successful Business”,
karangan Keith J. Cunningham.
Dalam menjalankan usaha, kita perlu asset atau modal.
Asset ini dibutuhkan untuk menggerakkan atau menghasilkan sales atau penjualan. Bila kita berhasil menemukan
formulanya, maka kita hanya butuh sedikit modal untuk menghasilkan penjualan
sebesar-besarnya. Dan formula ini bisa berbeda-beda antara satu bisnis dengan
yang lainnya. Atau bisa berbeda-beda antara satu pebisnis dengan yang lainnya.
Sales akan menghasilkan profit atau laba. Tentu
saja, profit adalah salah satu tujuan kita dalam berbisnis. Dan pengusaha yang
jempolan tentu bisa menghasilkan profit optimal. Akhirnya, profit itu harus
berwujud uang cash (dana tunai)
di tangan kita.
Profit yang hanya tercatat saja di laporan keuangan,
tentu tidak cukup bermakna. Profit yang masih diawang-awang, karena masih harus
ditagih, tidak bisa memberikan rasa lega, bukan? Nah, setelah duit ditangan,
kita seringkali silau (atau khilaf). Seringkali kita berpikiran pendek: ini
keuntungan yang jadi hak saya, dan bisa dibelanjakan untuk apa saja.
Dan orang pun seringkali membelanjakannya menjadi property. Property yang dikemudian hari akan naik harganya. Kembali ke
pertanyaan saya: Bijakkah?
Mari kita cermati satu persatu dan tolong jawab
pertanyaan berikut ini :
1.
Apakah kita masih
memiliki hutang? Mana yang lebih penting, menggunakan dana tunai yang ada untuk
membayar (melunasi) hutang atau menggunakannya untuk membeli property?
2.
Apakah untuk
mendorong sales yang lebih profitable, kita perlu menambah asset (modal)? Mana
yang lebih penting, menambahkan dana tunai ini untuk memperkuat modal, atau
membeli property?
3.
Apakah kita punya
rencana ekspansi? Mana yang lebih penting, menggunakan dana tunai ini untuk mewujudkan
ekspansi atau membeli property?
4.
Apakah untuk meningkatkan
sales, kita membutuhkan dana untuk membiayai program marketing? Mana yang lebih
penting, menggunakan dana tunai ini untuk program marketing atau membeli property?
Dan kita pun masih bisa mempertanyakan banyak hal,
mana yang lebih penting, ......atau membeli property?
Bagaimana keputusan Anda, masih tetap ingin membeli property?
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki pengalaman
membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah banyak membantu
kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.