Siapakah
sih sebenarnya yang disebut pesaing? Apakah yang produk atau layanannya sama
seperti usaha kita? Apakah mereka yang menggerogoti pasar atau pelanggan kita?
Apakah mereka yang ‘menembak’ ide-ide kita?
Anda
mungkin setuju dengan satu atau lebih jawaban diatas. Kenyataannya, tidak ada usaha
yang tidak punya pesaing. Di
semua level usaha dari level bawah sampai level tertinggi, dari produk apapun
yang kita tahu, pasti ada kompetisi. Faktanya, jika suatu usaha tidak ada
pesaingnya,
kemungkinan besar karena usaha tersebut tidak prospek sehingga tidak ada
pengusaha lain yang mau berusaha di bidang atau jenis usaha yang sama.
Selama
ada kompetisi, itu berarti usaha kita ada prospeknya dan menghasilkan
keuntungan.
Mari
kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Persaingan dapat kita pakai sebagai
tolak ukur kita terhadap
kinerja usaha kita. Manfaat lainnya dari persaingan adalah latihan ‘sparring partner’. Tidak ada juara
PERTAMA tanpa juara kedua, ketiga dan seterusnya.
Jadi,
bagaimana kita bisa berlatih dengan memanfaatkan persaingan sebagai pendorong
supaya kita jadi lebih baik? Ada 6
cara untuk menaikkan level usaha Anda:
1.
Bersikaplah positif terhadap persaingan, menyadari jika semua usaha pasti ada
pesaingnya.
2.
Buatlah ranking, di nomor berapa kita saat ini, pikirkan bagaimana caranya
untuk naik di level berikutnya. Jika Anda memerlukan bantuan ahli, silahkan cari dari
sumber-sumber yang dapat dipercaya.
3.
Terimalah kenyataan. Jika
ranking Anda di urutan terbawah tidak perlu berkecil hati. Yang penting adalah
tindakan yang direncanakan untuk bisa naik level.
4.
Temukan hal utama apa yang membuat Anda berbeda dengan pesaing.
5
Jika seandainya kita di nomor satu, berhati-hatilah, tetap waspada. Cara yang
paling baik adalah bertanding dengan diri sendiri, terus menerus mengusahakan
untuk mengalahkan ‘record’ kita sendiri.
6.
Temukan cara untuk bekerjasama dengan pesaing jika memungkinkan, sehingga mendapatkan
benefit (misalkan: membeli
material dari sumber yang sama, sehingga
mendapatkan harga yang lebih rendah karena kuantitas pembelian bersama yang
lebih besar dibanding sendiri-sendiri).
Menarik
bukan? Bersaing...Siapa
takut?
Emailkan
pendapat Anda untuk memperkaya bahasan ini ke ruaniwati@baracoaching.com
Salam
The Next Level!