“Ada
berapa kandidat?”
“Dua orang.”
“Ya sudah, rekrut aja dua-duanya.”
“Bapak tidak menginterview dulu?”
“Ndak usah. Besok mereka langsung suruh kerja aja.”
Itu cuplikan pembicaraan sang Boss dengan Staf-nya. Kita tentu bisa
menduga-duga situasi yang terjadi, yaitu sang Boss sedang kepepet dan amat butuh
pegawai. Dan saking kepepetnya, sang Boss sampai-sampai mengabaikan interview.
Padahal interview merupakan salah
satu tahapan penting dalam proses rekrutmen. Melalui interview kita bisa mengungkap karakter seseorang, termasuk
kebiasaan-kebiasaan buruk yang seringkali ditutupi oleh kandidat.
Selain interview, kita juga perlu
melakukan serangkaian tes untuk membuktikan karakter dan bakat-minat
sesungguhnya. Ini akan berguna untuk merencanakan tahapan pelatihan yang
dibutuhkan untuk pengembangan si kandidat.
Tahapan lain yang juga perlu dilakukan ialah pemeriksaan rekomendasi. Bila
kita menyempatkan diri untuk menghubungi pemberi rekomendasi, maka akan lebih
banyak fakta yang bisa terungkap. Siapa tahu ada fakta-fakta positif yang bisa
membuat si kandidat menghasilkan top
performance?
Ah, andai sang Boss tidak kepepet waktu, maka proses rekrutmen bisa
dijalani dengan lebih baik. Jadi, sebaiknya lakukan saja rekrutmen terus-menerus,
tidak perlu menunggu kepepet. Siapa tahu, kita justru menemukan
kandidat-kandidat yang lebih baik dibandingkan karyawan yang ada saat ini.
Bagaimana pendapat Anda? Semoga tulisan di atas bisa membuka wacana dan
inspirasi dalam bisnis Anda.
Have a Nice Monday...and... Salam The NEXT Level!
0 komentar:
Posting Komentar