Pernahkah Anda berbelanja di pedagang kaki lima? Saya pernah.
Ada 'kenikmatan' tersendiri ketika kita belanja di kaki lima,
antara lain: pilihannya banyak dan bisa menawar sesuka hati. Kadang, kita
beruntung karena mendapat layanan yang ramah, seperti pengalaman saya berikut
ini.
Pagi itu, saya kebetulan punya waktu lowong dan di depan hotel
ada beberapa pedagang yang menggelar dagangannya. Ehm...lumayan buat beli
oleh-oleh. Nggak perlu jauh-jauh ke toko souvenir.
Saya memperhatikan istri saya yang sibuk memilih. Dengan
ramahnya si penjual menuruti permintaan istri saya. Dia minta warna yang cerah
dan ukuran lebih kecil (untuk cucu kami). Si penjual pun bergegas mengambil
koleksi yang ada di temannya, sesama pedagang. Ini terjadi beberapa kali, dan
si penjual mondar mandir memenuhi permintaan istri saya. Singkat kata, akhirnya
istri saya membayar belajaannya.
Petangnya kami singgah di sebuah toko souvenir terkenal di kota itu. Dan barang-barang serupa juga ada
disitu, tentu dengan harga yang lebih mahal. Tapi, yang mengecewakan adalah
layanannya tidak ramah. Si penjual kaki lima jauh lebih ramah, mau melayani
dengan antusias dan tulus.
Tentu saja, di toko seperti ini harga tak bisa ditawar dan lebih
mahal. Karena toko ini berpendingin/AC, punya lahan parkir, punya tempat
bermain untuk anak-anak dan juga ada sebuah cafe
(buat nongkrong sejenak setelah penat berbelanja).
Sebelum meninggalkan toko, saya pun menyempatkan diri menuliskan
pesan/feedback yang intinya: “Pemilik Toko yang terhormat, Anda berpeluang
untuk lebih maju dan sukses, dengan cara meningkatkan keramahan, antusiasme dan
ketulusan karyawan Anda”.
Anda, pembaca Biz-tips, juga berpeluang mendapat feedback tentang bisnis Anda dari para Coach Baracoaching.
0 komentar:
Posting Komentar