Satu
hari, waktu menunggu jemputan di lobi hotel, tampak sebuah mobil
berhenti. Dengan tergopoh-gopoh driver-nya
keluar, membuka pintu belakang dan mengeluarkan stroller. Dari dalam mobil keluar pula seorang wanita muda dan baby sitter-nya. Si driver tampak
kesulitan membuka stroller. Security yang sejak tadi mengamati,
dengan sigap membantu...dan dalam sekejap stroller
pun sudah siap.
Iseng-iseng saya
menyapa si security tadi, “Anda terampil
sekali, ya?”
“Oh...membuka stroller? Iya pak, mungkin karena saking
seringnya mengamati kejadian seperti tadi.”
Dari omong-omong sejenak
itu, saya tahu bahwa si security
ternyata memang dilatih untuk mengamati kejadian di sekitar nya dan wajib
tanggap mengulurkan tangan atau bantuan. Kebetulan, si security ini tergolong orang yang ‘prigel’ dan gampang paham hal-hal yang bersifat teknis seperti
membuka/ melipat stroller. Dia bahkan
bisa bercerita bahwa tiap stroller
pasti ada tombol atau tuas untuk melipat/ membukanya.
Di perusahaan kita,
mungkin ada satu-dua orang yang ‘prigel’
dan bisa langsung belajar sendiri. Tapi, saya masih sering melihat bahwa sang
Boss malah mengerjakan sendiri beberapa pekerjaan yang seharusnya bisa
didelegasikan.
“Ah, kerjaan
seperti ini nggak bisa saya delegasikan. Bisa rusak nih peralatan ini.
Perbaikannya mahal,” begitu jawab seorang teman, ketika saya bertanya kenapa
hal itu dikerjakan sendiri?
Ada beberapa
alasan, kenapa seseorang tidak mendelegasikan:
1. Dia tidak bisa
atau tidak tahu bagaimana cara mengajarkannya.
2. Dia tidak mau
mengajarkannya, karena berbagai alasan.
3. Dia sudah
mencoba mengajarkannya, tapi selalu gagal. Mungkin karena cara mengajarkannya
yang salah atau keliru dalam memilih orang.
Mengajarkan (apa
saja) ke orang lain butuh metodologi, butuh langkah-langkah/ urutan, butuh
kesabaran dan yang terpenting adalah butuh kemauan untuk membuat orang lain
untuk bisa dan jadi pintar.
Apakah Anda pernah
mengalaminya?
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki
pengalaman membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The
Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah
banyak membantu kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih menguntungkan
dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam bisnisnya.