Dalam dunia penjualan (sales), seringkali mereka yang punya
kepribadian introvert (tertutup)
merasa ‘minder’ atau tidak percaya diri. Hal ini karena orang-orang introvert dianggap kurang mampu
menghasilkan penjualan dibanding orang-orang extrovert, yang lebih terbuka terhadap calon pembeli.
Erfina
Hakim, dalam training untuk tim PT. Iklan Pos Nusantara berujar sebaliknya. Justru
mereka yang punya pribadi introvert
lebih berpotensi menghasilkan kerjasama penjualan yang sangat menguntungkan.
Kenapa? Semua dipaparkan dalam “Practical
Sales Training”, Rabu (16/09/15) lalu.
Pada
sesi awal, Erfina menjelaskan apa saja bekal seorang tenaga sales dan marketing.
Pertama, pantang memiliki mental block.
Salah satu yang bisa menghambat pikiran kita untuk maju adalah adanya mental block dalam diri kita. Hal ini sering
terjadi ketika kita meremehkan atau diremehkan orang lain (underestimate/d).
“Karena
itu, tantang diri Anda. Pecahkan rekor diri sendiri, untuk selalu mendapatkan
lebih dan lebih,” tegas wanita yang lebih dari 17 tahun bergelut dengan dunia sales ini.
Bekal
kedua, live with passion. Ada beberapa
cara simpel mengenali, apakah kita punya passion
‘menjual’ atau tidak. Diantaranya, jika mampu mengendalikan bagaimana kita
bekerja, merasa cakap melakukan, dan terus bisa meningkatkan. Selain itu, passion bisa dilihat bila pekerjaan kita
memberi pengaruh atau kontribusi pada perusahaan.
Banyak
hal diajarkan dalam training berdurasi
kurang lebih 4 jam ini. Selain bekal seorang sales dan marketing, juga diberikan poin penting bagaimana langkah-langkah
mudah dalam practical sales skills.
Langkah
awal adalah proses mengenali diri sendiri. Pribadi introvert lebih sabar dan banyak mendengarkan keluhan serta kemauan
calon pembeli. Sedangkan ekstrovert,
sesuai dengan kepribadiannya, sesekali malah keluar dari prosedur penjualan.
“Dengan
mengenali diri akan memudahkan kita memilih, akan menjual dengan menggunakan hard selling atau soft selling,” ujar Erfina.
Selanjutnya
adalah mengawali aktivitas melalui media yang mengakomodir kemampuan diri, baik
melalui sales call maupun kunjungan
(tatap muka langsung dengan calon pembeli). Pada langkah ini, Erfina menegaskan
wajib ada prinsip kesejajaran antara diri dengan prospek atau calon pembeli,
serta senantiasa mencari cara termudah dan paling efektif dilakukan.
“Tenaga
sales dengan kepribadian introvert mungkin hanya dapat mengikat
beberapa orang dalam bisnisnya, tetapi sedikit orang itu terus menghasilkan
kerjasama yang sangat luar biasa menguntungkan. Kenapa? Karena orang-orang introvert lebih tekun, sehingga mereka
cenderung punya teknik menggali lebih dalam,” papar trainer yang punya passion mengajar ini.
Selain
teori, acara yang berlangsung di Ballroom BARACoaching Surabaya ini juga
diwarnai dengan games seru untuk
mengenali kepribadian. Di samping itu, edukasi tentang teknik menjual terhadap
subyek target yang berbeda. Bagaimana tips menjual untuk orang dengan tipe
Dominan (Koleris), Influence
(Sanguin), Steadiness (Plegmatis), maupun
Compliance (Melankolis).
Erfina
berharap, para peserta training bisa
lebih mampu men-challenge diri
sendiri, mencari cara paling mudah untuk ‘jualan’ yang sesuai dengan kepribadiannya.
“Bagi
orang-orang extrovert jangan mudah
atau terlalu over confidence, merasa jago dalam menjual. Sebaliknya, bagi yang introvert jangan merasa gak punya
kemampuan menjual. Karena sesuai pengalaman di lapangan, sebetulnya
teknik-teknik introvert yang lebih
berkualitas menghasilkan pelanggan yang loyal. Dan lebih penting lagi, bukan
masalah extrovert atau introvert, tapi bagaimana mengcombine teknik keduanya untuk meraup angka
penjualan tinggi.”