Mana
yang biasanya akan lebih diutamakan oleh pemilik bisnis, mempunyai sumber daya
manusia (tim) yang mumpuni, atau strategi marketing yang bagus? Lalu mana yang
lebih penting, teknikal kompetensi atau bisnis kompetensi?
Dua hal itulah yang
dibahas dalam sharing bisnis dengan
anggota Rotary Club Surabaja, Kamis (27/02) kemarin. Menghadirkan Humphrey
Rusli, sebagai pembicara, acara yang bertempat di hotel J.W Marriot Surabaya
ini diikuti oleh sekitar 15 anggota Rotary Club Surabaja. Coach Humphrey
memaparkan, bahwa dewasa ini sebagian pemilik bisnis hanya fokus pada teknikal
kompetensi saja.
“Saat ini problem
pemilik bisnis lebih banyak dikarenakan karena mereka fokus pada teknikal
kompetensi saja. Padahal, teknikal kompetensi harus seimbang dengan bisnis
kompetensi. Begitupun dengan strategi marketing. Yang diutamakan adalah menyiapkan
sumber daya manusianya dulu. Percuma saja jika sistem atau strateginya bagus,
tapi orangnya tidak mendukung,” papar pria yang pernah menjadi top number one International Business Coach
ini.
Lebih lanjut,
dijelaskan tentang perlunya pemilik bisnis memiliki pelatih bisnis (coach). Seorang coach akan membantu mengembangkan bisnis ke level lebih tinggi,
karena perannya bukan sebagai seorang dokter yang hanya dibutuhkan ketika
bisnis sedang sakit. Istilah tepatnya, business
coaching sebagai program fitness
center yang akan meningkatkan ‘stamina’ bisnis ke level lebih tinggi.
“Ada 4 area yang dibedah
dalam coaching sebuah bisnis. Keempat
area itu adalah sales, operational, Human
Resource Development (HRD) dan area finance,”
kata coach Humphrey.
Sri Wulandari, salah
satu anggota Rotary Club Surabaya berujar, sharing
yang dilakukan coach Humphrey sangat bermanfaat buat mereka.
“Meskipun hanya
sebentar, namun apa yang disampaikan oleh coach Humphrey sangat bermanfaat buat
kami, khususnya terkait dengan pengembangan bisnis ke depan,” tutur wanita
berkacamata ini.
0 komentar:
Posting Komentar