Berbicara
tentang kesehatan bisnis, ternyata sama dengan kesehatan fisik kita. Ada
beberapa fase atau tahapan dimana satu ‘penyakit’ tidak terdeteksi, dan jika
dibiarkan akan sulit disembuhkan, bahkan bisa membawa pada kondisi mematikan.
Begitupun dengan bisnis. Ada indikasi tak terlihat, yang lama-kelamaan bisa
menghancurkan usaha.
Hal inilah yang dipaparkan
dalam Forum CEO PowerLunch bertema “How the Mighty Falls”, Rabu (19/02) lalu.
Acara rutin yang diadakan oleh BARACoaching (ActionCOACH East Java-Bali) ini
merupakan ajang para CEO untuk bersilaturahmi dan berdiskusi terkait masalah
bisnis terkini. Humphrey Rusli, selaku COO (Chief
Operating Officer) BARACoaching sekaligus pembicara utama menjelaskan tentang
5 stadium beserta gejala yang perlu diwaspadai, karena bisa menghancurkan
bisnis.
“Diantara tahapan penyakit,
maka stadium awal tentunya mudah disembuhkan, namun lebih sulit dideteksi.
Sebaliknya bila seseorang sudah masuk dalam stadium empat, maka sakitnya akan
mudah dideteksi, tapi sudah sulit disembuhkan. Sama juga dengan yang terjadi
pada bisnis. Ada beberapa gejala perlu diwaspadai, karena bila dibiarkan akan membawa
dampak fatal, bahkan membuat perusahaan jatuh,” tutur coach Humphrey di acara yang
berlangsung di hotel Shangrila Surabaya ini.
Lebih jauh, coach Humphrey
menyebut 5 fase yang bisa menjatuhkan perusahaan besar. Stadium satu yaitu
bangga dengan kesuksesan dan merasa sukses adalah kewajaran.
“Pada fase ini, pemimpin bisnis
punya pandangan bahwa sukses yang diraih sebelumnya, bisa otomatis diulang
dengan mudah. Dia melupakan konteks sukses yang diraihnya. Jadi tidak lagi
fokus dengan pemikiran atau strategi bagaimana untuk meraih puncak bisnis, yang
diingat hanya suksesnya semata. Diantara beberapa tanda, biasanya yang paling
terlihat yaitu tidak pernah melakukan evaluasi kerja, tidak melakukan update karena berkiblat ke cara yang
lama dan menganggap cukup banyak tahu, serta jumlah konsumen yang tidak
bertambah, karena hanya memaintain
konsumen lama,” papar pria kelahiran Surabaya ini panjang lebar.
Fase selanjutnya adalah
mengembangkan usaha atau ekspansi, dengan asumsi strategi yang sama bisa
dijalankan untuk bidang usaha lain. Pertumbuhan bisnis menjadi cepat tanpa tahu
konteks. Biasanya pemimpin bisnis akan mempertaruhkan segalanya untuk satu
produk. Dan pada saat mengalami masalah, maka dia akan menyalahkan faktor luar,
daripada melakukan introspeksi diri.
Stadium ketiga ditandai dengan
sikap menyangkal atau menutup dari kesalahan diri sendiri (self denial). Di fase ini, pemimpin bisnis tidak mau introspeksi
diri dan cenderung menyalahkan faktor luar untuk menutupi realita buruk pada
bisnisnya.
“Selain menutup diri terhadap
kritik dan realita buruk, pemimpin bisnis di stadium tiga juga semakin sedikit
membuka kesempatan timnya berdebat. Jadi sifatnya one way instruction. Timnya juga begitu, menyetujui di depan, tapi
di belakang tidak sepakat dan tidak menjalankan apa yang sudah disepakati
dengan pemimpin,” jelas coach Humphrey.
Pada stadium berikutnya, dengan
keadaan financial yang sudah memburuk,
pemimpin bisnis biasanya mengandalkan akuisisi atau gebrakan marketing yang
bisa menyelamatkan bisnisnya.
“Disini pemimpin perusahaan
mulai dilematis, melakukan perubahan yang radikal atau minta bantuan pihak luar
untuk menyelamatkan usahanya. Jika harus merekrut pemimpin lagi, maka calon leader baru cenderung mengabaikan culture perusahaan, karena hanya fokus
untuk menyembuhkan bisnisnya.”
Jika stadium ini tidak bisa
diperbaiki, maka tahap berikutnya semua sumber dan harapan akan ‘mati’.
“All resources are depleted, all hopes are gone. No more cash. Yang
ada selanjutnya, pemimpin akan menjual semua aset perusahaan atau membiarkannya
mati sendiri,” kata coach Humphrey.
Di akhir acara, coach Humphrey
menambahkan, dia berharap dengan mengikuti acara ini, peserta yang hadir (para
CEO) sadar akan bahaya laten, bahkan yang sudah ada atau mulai dirasakan di
perusahaan mereka, agar tidak sampai dibiarkan dan membawa kehancuran bisnis.
Pendapat
para CEO :
1. Jeffry
Jono Sugiharto – CV. Talenta Indah Cemerlang
Banyak manfaat yang saya dapatkan dengan mengikuti
forum ini. Selain bisa networking
dengan sesama pemilik bisnis, saya juga
belajar bagaimana memanage bisnis
lebih baik dan bisa grow. Saya seperti
diingatkan, bahwa ada fase-fase yang kelihatannya sepele, tidak kita sadari, dan
bahkan cenderung kita abaikan, ternyata jika dibiarkan akan fatal dan
menjadikan bisnis kita ‘kronis’.
2. Sam
Sebastian – House of David
Buat saya, perlu untuk mengetahui tanda-tanda yang
bisa membuat perusahaan jatuh, agar bisa mengantisipasi dan melakukan
perbaikan.
Pada forum ini diberikan beberapa contoh,
bagaimana perusahaan-perusahaan yang sudah begitu besar akhirnya jatuh. Namun
ada juga yang sudah memburuk, kemudian berhasil fight dan mengulang kesuksesannya. Hal ini begitu inspiratif dan
bermanfaat buat saya.
BAGI ANDA (PEMIMPIN ATAU PEMILIK BISNIS) YANG BELUM SEMPAT MENGIKUTI
FORUM DI ATAS, SILAHKAN KIRIM ALAMAT EMAIL & NO. HP PADA COMMENT BOX, UNTUK
MENDAPATKAN PENJELASAN RINGKAS MATERI “HOW THE MIGHTY FALLS” DARI BUSINESS
COACH KAMI.
FREE OF CHARGE !
0 komentar:
Posting Komentar