Benarkah procurement itu
tempat yang “basah”? Jawabannya
benar, dan itu bisa berbahaya sekali
karena banyak perusahaan yang akan terpeleset disini, apalagi bila tidak
punya sistem yang tepat dan berdaya guna tinggi.
Seberapa bahayanya procurement
itu? Mungkin kita perlu sedikit berbalik
dalam berpikir dan arahkan pandangan kita sebentar pada tim sales
kita. Banyak jawaban sales kita apabila ditanya bagaimana dengan leads yang
akan dituju, jawabannya selalu ke arah Procurement Departemennya customer.
“Sudah ketemu
dengan procurement-nya, Pak”...
”Nanti dibantu
dari procurement-nya Pak”...dan lain
sebagainya.
Kalau hal di atas terjadi di sisi procurement customer, maka hal yang sama
dapat terjadi di procurement kita .
Kita lihat berapa banyak kerugian yang bisa
kita derita karena kesalahan di departemen ini.
Misalkan saja procurement membeli
peralatan senilai 1 M, karena ini merupakan harga termurah “katanya”.
Kalau ini salah dan ternyata harga wajarnya
adalah 750 juta maka kita rugi 250 juta. Belum lagi kemudian
karena beli di supplier yang tidak bonafid maka
barang datang terlambat, berapa kerugian anda karena keterlambatan ini?
Kualitas barang yang tidak baik sehingga harus dikembalikan untuk ditukar, ini
akan butuh waktu lagi. Kalau
proses produksi anda seharusnya jalan dan ini harus berhenti, berapa kerugian
anda karena tidak dapat berproduksi?
Kemudian apabila pembelian ini ternyata setelah
barang datang tidak dapat dipakai karena membutuhkan supporting systems yang lain , dan harganya cukup mahal yang
ternyata plafon bank anda sudah habis……. wahhh…. benar-benar
bikin masalah.
Melihat hal-hal
tersebut di atas, maka
anda harus segera membuat sistem
yang dapat mencegah dan memastikan bahwa semua proses ada dalam kontrol.
Jangan sampai masih timbul masalah yang dikarenakan oleh conflict
of interest, pertemanan atau malah
keluarga. Karena departemen ini adalah pintu pengeluaran uang.
Salam the NEXT Level!