Suatu ketika, seorang pengusaha mengeluh : 'Puluhan tahun berbisnis, harta
saya habis'. Saya pun bertanya : 'Kok bisa, apa yang terjadi?'
Beliau bercerita : 'Saldo di bank nyaris segitu-segitu aja. Padahal saya sudah
berbisnis lebih dari 20 tahun'. Siang itu kami berdiskusi, mencari tahu kemana
larinya si harta itu.
Yang pertama, kami definisikan dulu tentang apa yang dimaksud dengan
'HARTA'.
Harta yang kami perbincangkan ini adalah harta yang berwujud (terlihat) dan
bisa diuangkan. Dengan kata lain, ada nilai rupiah-nya. Karena, selain harta di
atas masih ada harta lain, misalnya kecerdasan, kreatifitas, reputasi, dan
lain-lain yang tidak berwujud dan sulit diuangkan.
Ada juga harta lain yang berwujud, tapi sulit di-rupiah-kan, misal
karyawan.
Harta kita ini mesti dicatat dengan tertib. Dan dikelompokkan sesuai kaidah
akuntansi. Misal : harta berupa bangunan, mesin dan kendaraan dikelompokkan
sebagai harta yang tak lancar dan harus disusutkan nilainya seiring waktu. Asal
tahu saja, untuk penyusutan ini ada formula dan aturannya.
Lalu, ada harta yang berupa sejumlah uang di bank, baik berupa deposito
atau tabungan. Ada juga harta yang berupa sediaan/stok barang, baik bahan baku
maupun produk jadi.
Ada harta lain yang tersamar yaitu yang berupa Piutang. Ini harus
diwaspadai. Berbeda dengan harta yang tersimpan di Bank, harta yang berupa
Piutang ini sulit dikontrol dan tidak sepenuhnya aman. Bahkan sering kali
terancam hilang, karena tak terbayar.
Cermati harta kita dengan melakukan pencatatan secara teratur. Dan lakukan
evaluasi secara berkala, untuk menghitung kecukupan harta, terutama bila kita
masih punya hutang/kewajiban kepada pihak lain. Kemudian, kita harus senantiasa
hati-hati dalam belanja dan pengeluaran agar tidak melebihi batas aman. Karena
itu bisa berbahaya, terutama bila posisi harta lancar terbatas.
Akhirnya, perbincangan kami berujung pada sebuah formula, yaitu :
Total Harta = Kas + Bank + Sediaan + Piutang - Hutang.
Hati-hati bila : Hutang > atau = Piutang + Sediaan + Kas + Bank.
Note : Sediaan = Stok.
Apakah kita punya
catatan tentang Harta dan kecukupannya?
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki pengalaman
membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah banyak membantu
kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.
0 komentar:
Posting Komentar