More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Senin, 25 Juli 2016

MANAJEMEN HARTA - By: Coach Suwito Sumargo*

Suatu ketika, seorang pengusaha mengeluh : 'Puluhan tahun berbisnis, harta saya habis'. Saya pun bertanya : 'Kok bisa, apa yang terjadi?'
Beliau bercerita : 'Saldo di bank nyaris segitu-segitu aja. Padahal saya sudah berbisnis lebih dari 20 tahun'. Siang itu kami berdiskusi, mencari tahu kemana larinya si harta itu.
Yang pertama, kami definisikan dulu tentang apa yang dimaksud dengan 'HARTA'.
Harta yang kami perbincangkan ini adalah harta yang berwujud (terlihat) dan bisa diuangkan. Dengan kata lain, ada nilai rupiah-nya. Karena, selain harta di atas masih ada harta lain, misalnya kecerdasan, kreatifitas, reputasi, dan lain-lain yang tidak berwujud dan sulit diuangkan.
Ada juga harta lain yang berwujud, tapi sulit di-rupiah-kan, misal karyawan.
Harta kita ini mesti dicatat dengan tertib. Dan dikelompokkan sesuai kaidah akuntansi. Misal : harta berupa bangunan, mesin dan kendaraan dikelompokkan sebagai harta yang tak lancar dan harus disusutkan nilainya seiring waktu. Asal tahu saja, untuk penyusutan ini ada formula dan aturannya.
Lalu, ada harta yang berupa sejumlah uang di bank, baik berupa deposito atau tabungan. Ada juga harta yang berupa sediaan/stok barang, baik bahan baku maupun produk jadi.
Ada harta lain yang tersamar yaitu yang berupa Piutang. Ini harus diwaspadai. Berbeda dengan harta yang tersimpan di Bank, harta yang berupa Piutang ini sulit dikontrol dan tidak sepenuhnya aman. Bahkan sering kali terancam hilang, karena tak terbayar.
Cermati harta kita dengan melakukan pencatatan secara teratur. Dan lakukan evaluasi secara berkala, untuk menghitung kecukupan harta, terutama bila kita masih punya hutang/kewajiban kepada pihak lain. Kemudian, kita harus senantiasa hati-hati dalam belanja dan pengeluaran agar tidak melebihi batas aman. Karena itu bisa berbahaya, terutama bila posisi harta lancar terbatas.
Akhirnya, perbincangan kami berujung pada sebuah formula, yaitu :
Total Harta = Kas + Bank + Sediaan + Piutang - Hutang.
Hati-hati bila : Hutang > atau = Piutang + Sediaan + Kas + Bank.
Note : Sediaan = Stok.
Apakah kita punya catatan tentang Harta dan kecukupannya? 

Salam The NEXT Level!

* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki pengalaman membangun Bisnis Keluarga dan franchise otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year 2014.
- The Winner System Award 2014.

- Telah banyak membantu kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam bisnisnya.

0 komentar:

Posting Komentar