Sales yang berhasil mencetak
penjualan paling tinggi, belum tentu bisa jadi leader. Hal ini ditegaskan Erfina Hakim, selaku pembicara training “Sales Leadership Training”,
Kamis (21/05/15) lalu.
Dalam
acara yang diselenggarakan oleh ActionCOACH BARACoaching Surabaya ini, Erfina
juga menjelaskan karakter sales yang belum mampu menjadi seorang leader. Diantaranya sales yang hanya
bergerak sesuai instruksi, tanpa memiliki fleksibilitas jangkauan dan hanya
setia pada cara aman yang telah tercipta dan terbukti ‘closing’.
“Jadi
dia hanya bergerak sesuai rule aja.
Hal ini memang sudah benar, namun jadi seperti robot. Monoton, tidak ada ide,
cara, dan gaya baru. Padahal dalam dunia sales, kreativitas proses adalah
tuntutan untuk menjangkau pasar yang selalu berubah,” papar wanita yang sudah
lebih dari 15 tahun bergelut di dunia sales dan marketing ini.
Lalu
bagaimana ciri sales yang bisa menjadi seorang pemimpin itu? Erfina kembali
menjelaskan calon leader haruslah
peka terhadap kedinamisan setiap individu. Kenapa?
“Dalam
dunia sales, bukan anak buah yang menyesuaikan terhadap leadernya. Namun
sebaliknya, leaderlah yang harus menyesuaikan diri dengan potensi kini dan
nanti dari anak buahnya, untuk kemudian mengemas sedemikian rupa dalam kerja
tim dan mendobrak penjualan,” tegas penyuka musik beat ini.
Ada
6 pemahaman aspek manusia sebagai individu dinamis yang disebutkan dalam forum
ini. Dua diantaranya: pertama berhubungan dengan karakter. Seorang leader perlu paham karakter setiap anak
buahnya dan melihat sejauh mana konsistensi pendirian mereka. Selama ini banyak
yang mengira bahwa karakter itu bawaan dari lahir dan tidak bisa diubah.
Padahal,
karakter itu hanya bersifat semi permanen. Justru yang melekat dalam diri kita
adalah temperamen. Temperamen merupakan gaya perilaku seseorang dan cara
khasnya dalam memberi tanggapan.
“Misal,
ada konsumen pemarah. Nah bagaimana kita tahu atau bisa membedakan apakah sifat
ini karakter atau temperamen?” tanya seorang peserta di tengah diskusi.
Dari
diskusi dengan peserta lainnya didapat kesimpulan, bisa diidentifikasi salah
satunya dengan melihat seberapa lama marahnya itu hilang.
Lebih
jauh, pemahaman tentang temperamen memungkinkan seorang sales leader bisa menghandle anak buah sekaligus calon konsumen, untuk meningkatkan
penjualan.
Salah
satu peserta, Ellen Anatasia mengaku, ada hal baru yang dia dapat dari training ini.
“Satu
poin yang paling mengena dan baru buat saya, bahwa sales yang terbaik dalam
penjualan itu belum tentu bisa jadi leader yang bisa memimpin anak buahnya,”
tutur wanita yang juga pemilik dari EDEN Wedding Decoration ini.
0 komentar:
Posting Komentar