Siapa tidak tahu detektif terkenal
rekaan Sir Arthur Conan Doyle, Sherlock Holmes?
Buku-bukunya laris sepanjang masa, filmnya
di bioskop selalu di-antri penonton, sampai dibuat berseri. Tak ketinggalan
serial televisi beberapa versi. Lengkap!
Mengapa begitu banyak orang nge-fans
dengan tokoh ini? Sherlock digambarkan sangat pandai, hampir-hampir dianggap
dewa di dunia per-detektif-an :).
Yang paling menarik adalah kemampuan
deduksi yang luar biasa, yang diperoleh dari pengamatan sangat detail.
Pemecahan suatu kasus biasanya digambarkan rumit dan tidak dapat ditebak oleh
orang pada umumnya.
Sherlock dapat menghubungkan bukti-bukti
detail sederhana sedemikian rupa sehingga dapat mengetahui kejadian sesungguhnya
yang memecahkan misterinya.
Selain itu, pengamatan menyeluruh
tentang perilaku dan mengetahui motivasi seseorang melakukan suatu tindakan
yang membuat Sherlock jadi detektif kawakan.
Apakah kemampuan deduksi dan mengamati
hal-hal detail seperti ini dapat kita pelajari dan dibawa ke kondisi
sehari-hari perusahaan? Tentu saja bisa jika kita mau!
Bagaimana pengamatan detail dan
kemampuan deduksi dapat diterapkan? Coba amati anak buah Anda, apakah jika
diperlakukan aturan baru terjadi perubahan perilaku? Positif atau negatif? Apa
yang menyebabkan mereka bertindak seperti itu?
Apakah detail-detail sederhana perilaku
mereka dapat dikembangkan menjadi perilaku yang baik dan memberi benefit bagi
perusahaan?
Apakah Anda punya contoh lain di bisnis
Anda yang memerlukan deduksi ala Sherlock?
Selamat jadi detektif!
Salam The Next Level
0 komentar:
Posting Komentar