Sebagian besar pelaku bisnis
berpendapat, sales yang handal adalah sales yang pandai ‘bicara’. Padahal
faktanya, pendukung terbesar kunci keberhasilan ‘closing’ adalah dengan memainkan bahasa tubuh.
Hal
ini dipaparkan Erfina Hakim dalam training “Body Language As Behaviour
Detector”, Kamis, (20/05/15) lalu. Bertempat di Office BARACoaching Surabaya,
acara ini merupakan bagian dari pelatihan internal untuk klinik kecantikan de
Lovely.
Banyak
hal dikupas dalam forum ini, diantaranya fakta penting tentang bahasa tubuh.
“Fakta
penting yang selama ini tidak disadari tentang bahasa tubuh adalah 55% sebagai
pemegang penting dalam keberhasilan komunikasi. Banyak pelaku bisnis yang tidak
tahu dan justru terjebak pada pemahaman, tenaga sales dan marketing yang handal
itu jika mereka pintar ‘ngomong’,” tutur Erfina selaku pembicara.
Selain
fakta penting, para peserta diajak belajar contoh-contoh perilaku non verbal dan
aplikasinya dalam pekerjaan sehari-hari. Juga diajarkan bagaimana membaca
bahasa isyarat (untuk mengenali perasaan, pikiran, dan niat) yang ‘disampaikan’
oleh wajah, torso, tangan, serta kaki.
“Satu
lagi fakta yang kita tidak tahu, bahwa sebenarnya bagian tubuh yang paling
jujur adalah kaki,” ungkap wanita murah senyum ini.
“Itulah
sebabnya, para pelaku bisnis yang sudah tahu hal ini sering melakukan negoisasi
di ruang terbuka, atau yang memungkinkan melihat kaki calon prospeknya,”
tambahnya lagi.
Diikuti
oleh seluruh karyawan, jajaran manajerial, sampai pemilik perusahaan, acara ini
berlangsung seru. Para peserta juga aktif berdiskusi dengan pembicara terkait
problem yang mereka hadapi dalam pekerjaan sehari-hari.
Olivia
Woen, salah satu peserta mengaku merasa puas dengan training ini.
“Training
ini berjalan sesuai dengan harapan saya. Pembicaranya interaktif, all out, dan bisa menghidupkan suasana,
sehingga peserta training tidak bosan
mengikuti. Hal baru yang saya pelajari diantaranya tentang torso dan kaki
sebagai bagian tubuh yang paling jujur,” ungkapnya.
Lebih
lanjut, wanita yang juga pemilik klinik de Lovely ini berharap, setelah
mengikuti training ini, timnya bukan hanya bisa membawa diri, namun juga bisa
membaca kemauan customer lewat bahasa
tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar