More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Kamis, 06 November 2014

EMPAT TIPE ENTREPRENEUR - By: Coach Humphrey


Dari pengalaman dunia business coaching yang saya geluti selama ini dan juga diskusi dengan beberapa coaches, kami menemui adanya pemilik-pemilik bisnis yang memiliki kesamaan cara pandang dan pola pikir dalam menjalankan bisnis mereka.
Lewat artikel bisnis singkat ini, saya coba ceritakan dan kelompokkan cara pandang tersebut menjadi 4 tipe entreprenuer. Keempat tipe ini tidak bersifat eksklusif, namun mewakili sebagian besar pola pikir para pemain bisnis yang selama ini telah kami dampingi.
Setiap tipe memiliki kelebihan dan juga kelemahan yang bersifat inherent (bawaan natural dari setiap tipe). Saya berharap, dengan artikel ini para pembaca bisa memahami kecenderungan setiap tipe. Selain itu, menemukan cara untuk memperkuat kelebihan dan membuat kelemahan di setiap tipenya tidak relevan dalam bisnis.

Tipe 1: The Maker
Tipe ini adalah tipe pedagang alamiah. Seorang bertipe maker sangat mudah untuk menemukan peluang di berbagai bisnis dan mampu fokus ke banyak hal sekaligus. Kelebihan ini membuat si maker mudah mendapatkan untung di bisnis, karena mampu menemukan ceruk pasar dengan cepat dan tepat. Daya cium yang tinggi terhadap uang/profit membuat tipe maker memiliki wawasan yang sangat luas, network yang berkualitas dan intuisi bisnis yang tinggi.
Kelemahan tipe maker adalah jarang mau fokus di bisnis yang sama dan mudah untuk beralih ke bisnis lainnya, bila keuntungan dari bisnis yang lama tidak lagi menggairahkan.

Tipe 2: The Breeder
Hampir sama dengan sifat maker di atas, namun tipe breeder lebih suka membuka bisnis baru yang bersifat pioneer (belum ada atau belum banyak dilirik orang lain). Dan pada saat yang sama memiliki kesenangan untuk melebarkan sayap seluas-luasnya.
Indikasi umum tipe ini adalah adanya ambisi permanen dalam membuka cabang. Bahkan ketika bisnis itu belum siap tinggal landas alias masih kecil, si breeder sudah berencana untuk membuka cabang atau dengan mudah menerima tawaran pembelian franchise dari para peminatnya.
Tipe ini suka “mengoleksi" bisnis dan bangga bila bisa punya bisnis banyak (konglomerasi). Bila tipe breeder memiliki etos kerja keras dan berani hidup hemat, maka kemungkinan besar tipe ini adalah calon konglomerat masa depan. Namun jeleknya bila tidak dilengkapi dengan kecerdasan financial yang memadai, tipe breeder dengan sangat cepat bisa pailit dililit hutang besar.

Tipe 3: The Keeper
Tipe ini adalah jenis entrepreneur yang sangat perhatian dengan “daya tahan” perusahaan. Ibarat di permainan bola sepak, tipe keeper adalah pengusaha yang sangat pandai bertahan dan membangun sistem pertahanan yang super kokoh. Setiap sistem yang dibangun selalu diupdate berkala untuk mengantisipasi "kebocoran-kebocoran" di perusahaannya.
Si keeper biasanya sangat cermat dan tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat spektakuler. Mottonya adalah yang penting selamat dan bisa bertahan lama. Bila diberi pilihan, mana yang akan lebih menggembirakan si keeper: "Dapat uang extra satu juta ATAU berhasil mencegah hilangnya satu juta?" Dengan cepat si keeper akan memilih yang terakhir.
Kemampuan bertahan ini akan sangat diperlukan ketika kondisi ekonomi/bisnis makro dilanda resesi. Perusahaan si keeper akan keluar sebagai pemenang dan mampu bertahan, sedangkan kompetitornya sudah kolaps duluan. Kekurangannya, entrepreneur tipe keeper akan lambat kemajuannya dan tidak gesit merebut pasar yang ada dan cenderung sulit mendapatkan salesman yang agresif karena ketidakcocokkan sifat dengan si keeper.

Tipe 4: Builder
Tipe ini punya kecenderungan untuk melihat bisnis sebagai sebuah entitas aset yang suatu saat bisa mandiri dan bisa menghidupi diri sendiri, bahkan bisa memiliki anak-anak perusahaan. Entrepreneur jenis builder ini sangat peduli, dengan membuat segala sistem dan alur kerja menjadi mudah dipahami siapa saja. Tidak ada atau sedikitpun yang dirahasiakan. Anak buahnya dididik untuk paham aturan dengan jelas, termasuk alasan kenapa aturan itu dibuat.
Simplicity atau kesederhanaan menjadi kunci utama bagi si builder. Semua hal yang sulit dan rumit harus bisa disederhanakan, sehingga ibaratnya anak SMP pun bisa melakukan bila dididik dengan baik. Kekuatan sifat ini membuat dia tidak perlu banyak merekrut orang yang pandai secara akademis. Semuanya dibuat mudah dan dipecah kecil-kecil, sehingga merekrut anak lulusan SMA pun sudah cukup. Ini membuat konsistensi pelayanannya tidak tergantung kemampuan individu, dan konsumen bisa dilayani dengan standar yang sama.
Resiko dengan sifat entrepreneur builder adalah, karena sedikit yang dirahasiakan, dan karena semuanya dibuat "mudah", bisnis si builder rentan di "copy" oleh kompetitor (yang biasanya mantan anak buah si builder tersebut)
Keempat tipe di atas biasanya akan hadir secara komplementer (saling melengkapi), namun selalu ada salah satu atau salah dua yang lebih dominan dan menonjol pada seorang pebisnis.
Nah, tipe entrepreneur manakah yang lebih dominan pada Anda?

0 komentar:

Posting Komentar