Dari pengalaman dunia business
coaching yang saya geluti selama ini dan juga diskusi dengan beberapa coaches, kami menemui adanya
pemilik-pemilik bisnis yang memiliki kesamaan cara pandang dan pola pikir dalam
menjalankan bisnis mereka.
Lewat artikel bisnis singkat ini, saya coba ceritakan dan
kelompokkan cara pandang tersebut menjadi 4 tipe entreprenuer. Keempat tipe ini tidak bersifat eksklusif, namun
mewakili sebagian besar pola pikir para pemain bisnis yang selama ini telah
kami dampingi.
Setiap tipe memiliki kelebihan dan juga kelemahan yang
bersifat inherent (bawaan natural
dari setiap tipe). Saya berharap, dengan artikel ini para pembaca bisa memahami
kecenderungan setiap tipe. Selain itu, menemukan cara untuk memperkuat
kelebihan dan membuat kelemahan di setiap tipenya tidak relevan dalam bisnis.
Tipe 1: The Maker
Tipe ini adalah tipe pedagang alamiah. Seorang bertipe maker sangat mudah untuk menemukan
peluang di berbagai bisnis dan mampu fokus ke banyak hal sekaligus. Kelebihan
ini membuat si maker mudah
mendapatkan untung di bisnis, karena mampu menemukan ceruk pasar dengan cepat
dan tepat. Daya cium yang tinggi terhadap uang/profit membuat tipe maker memiliki wawasan yang sangat luas,
network yang berkualitas dan intuisi
bisnis yang tinggi.
Kelemahan tipe maker
adalah jarang mau fokus di bisnis yang sama dan mudah untuk beralih ke bisnis
lainnya, bila keuntungan dari bisnis yang lama tidak lagi menggairahkan.
Tipe 2: The Breeder
Hampir sama dengan sifat maker di atas, namun tipe breeder
lebih suka membuka bisnis baru yang bersifat pioneer (belum ada atau belum banyak dilirik orang lain). Dan pada
saat yang sama memiliki kesenangan untuk melebarkan sayap seluas-luasnya.
Indikasi umum tipe ini adalah adanya ambisi permanen dalam
membuka cabang. Bahkan ketika bisnis itu belum siap tinggal landas alias masih
kecil, si breeder sudah berencana
untuk membuka cabang atau dengan mudah menerima tawaran pembelian franchise dari para peminatnya.
Tipe ini suka “mengoleksi" bisnis dan bangga bila
bisa punya bisnis banyak (konglomerasi). Bila tipe breeder memiliki etos kerja keras dan berani hidup hemat, maka
kemungkinan besar tipe ini adalah calon konglomerat masa depan. Namun jeleknya
bila tidak dilengkapi dengan kecerdasan financial
yang memadai, tipe breeder dengan sangat cepat bisa pailit dililit hutang
besar.
Tipe 3: The Keeper
Tipe 3: The Keeper
Tipe ini adalah jenis entrepreneur
yang sangat perhatian dengan “daya tahan” perusahaan. Ibarat di permainan bola
sepak, tipe keeper adalah pengusaha
yang sangat pandai bertahan dan membangun sistem pertahanan yang super kokoh.
Setiap sistem yang dibangun selalu diupdate
berkala untuk mengantisipasi "kebocoran-kebocoran" di perusahaannya.
Si keeper
biasanya sangat cermat dan tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat
spektakuler. Mottonya adalah yang penting selamat dan bisa bertahan lama. Bila
diberi pilihan, mana yang akan lebih menggembirakan si keeper: "Dapat uang extra satu juta ATAU berhasil mencegah
hilangnya satu juta?" Dengan cepat si keeper
akan memilih yang terakhir.
Kemampuan bertahan ini akan sangat diperlukan ketika
kondisi ekonomi/bisnis makro dilanda resesi. Perusahaan si keeper akan keluar
sebagai pemenang dan mampu bertahan, sedangkan kompetitornya sudah kolaps
duluan. Kekurangannya, entrepreneur tipe keeper akan lambat kemajuannya dan
tidak gesit merebut pasar yang ada dan cenderung sulit mendapatkan salesman yang agresif karena
ketidakcocokkan sifat dengan si keeper.
Tipe 4: Builder
Tipe ini punya kecenderungan untuk melihat bisnis sebagai
sebuah entitas aset yang suatu saat bisa mandiri dan bisa menghidupi diri
sendiri, bahkan bisa memiliki anak-anak perusahaan. Entrepreneur jenis builder
ini sangat peduli, dengan membuat segala sistem dan alur kerja menjadi mudah
dipahami siapa saja. Tidak ada atau sedikitpun yang dirahasiakan. Anak buahnya
dididik untuk paham aturan dengan jelas, termasuk alasan kenapa aturan itu
dibuat.
Simplicity
atau kesederhanaan menjadi kunci utama bagi si builder. Semua hal yang sulit dan rumit harus bisa disederhanakan,
sehingga ibaratnya anak SMP pun bisa melakukan bila dididik dengan baik.
Kekuatan sifat ini membuat dia tidak perlu banyak merekrut orang yang pandai
secara akademis. Semuanya dibuat mudah dan dipecah kecil-kecil, sehingga merekrut
anak lulusan SMA pun sudah cukup. Ini membuat konsistensi pelayanannya tidak
tergantung kemampuan individu, dan konsumen bisa dilayani dengan standar yang
sama.
Resiko dengan sifat entrepreneur
builder adalah, karena sedikit yang dirahasiakan, dan karena semuanya
dibuat "mudah", bisnis si builder rentan di "copy" oleh
kompetitor (yang biasanya mantan anak buah si builder tersebut)
Keempat tipe di atas biasanya akan hadir secara
komplementer (saling melengkapi), namun selalu ada salah satu atau salah dua
yang lebih dominan dan menonjol pada seorang pebisnis.
Nah, tipe entrepreneur manakah yang lebih dominan pada Anda?
Nah, tipe entrepreneur manakah yang lebih dominan pada Anda?
0 komentar:
Posting Komentar