More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Kamis, 30 Oktober 2014

HOW TO CHANGE BAD PEOPLE - By: Coach Ruaniwati


Mengapa kami sering membahas tentang people?  Karena seorang pemilik bisnis, tidak saja perlu menguasai keahlian bisnis, tapi aspek penting lain seperti people master, yaitu ketrampilan berhubungan dengan orang lain. Semakin kita mengerti kecenderungan / kebiasaan orang-orang dalam tim, semakin baik kita dapat berkomunikasi dengan mereka.
Yang menarik, setelah diteliti ternyata dalam melakukan kegiatan usaha ada 40% waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas yang tidak penting, 30% dihabiskan untuk pekerjaan ulang atau perbaikan dan yang paling mengejutkan 90% masalah disebabkan oleh orang-orang yang tidak efisien atau tidak efektif. Mencengangkan bukan angka ini?
Dalam kegiatan usaha, barangkali kita pernah berhadapan dengan seorang yang memberi pengaruh buruk kepada tim, dan biasanya pengaruh ini menular ke orang lain. Jika kita tahu ada seseorang seperti itu dalam tim, kita perlu berhati-hati menghadapinya. Bagaimana kita mengatasi orang-orang ini? Mari kita kupas satu persatu.
Siapa ya sebenarnya yang disebut BAD PEOPLE ini? Apakah orang-orang yang jahat (BAD PEOPLE), misalnya tukang mencuri, tukang bohong dan lain-lain? Ataukah orang-orang dengan kebiasaan buruk (BAD HABITS) atau orang yang tidak punya keahlian (BAD SKILLS)?
Pastikan kita tidak merekrut BAD PEOPLE, ini tentu bukan lagi pilihan. Bagaimana dengan BAD SKILLS? Orang dengan BAD SKILLS dapat diatasi dengan mengidentifikasi kebutuhan skill-nya dan memberikan program pelatihan apa yang tepat. Jika dapat menggambarkan proses produksi atau proses sales dengan terperinci misalnya, kita bisa mengenali skill apa yang diperlukan oleh tim kita supaya dapat berhasil melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah dirancang atau ditargetkan.
Solusi untuk orang-orang dengan BAD SKILLS tentu saja lebih mudah dibanding dengan orang-orang dengan BAD HABITS, berikut kategori orang-orang dengan kecenderungan BAD HABITS.
1.                                     Bulletproof
Tipe ini adalah orang yang sangat percaya diri, hampir tidak pernah merasa salah. Semua yang dilakukannya dianggap benar. Biasanya tipe orang seperti ini pandai, mampu mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Bagaimana menghadapi orang tipe ini?
Buatlah seakan-akan ide atau keputusan itu dari mereka dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan pengarah. Alokasikan perhatian kepada mereka, mendengarkan mereka lebih banyak sehingga akhirnya mereka bersedia mendengarkan kita.

2.       Ostrich
Kebalikan dari bulletproof, orang tipe Ostrich sangat tidak percaya diri
. Ostrich adalah burung Onta yang punya kaki panjang dan kuat, mampu berlari dengan kencang dan sebenarnya sanggup menghadapi musuh naturalnya yaitu Coyote.
Masalah orang tipe ini adalah sangat tidak percaya diri, walaupun kita menilai mereka  mampu melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
Bagaimana menghadapi si ostrich yang suka sembunyi ini? Lebih sensitiflah pada waktu berkomunikasi dengan mereka. Mengerti perasaan mereka dan jika memberikan tantangan, pastikan mereka sudah percaya kepada kita. Sering-sering berikan motivasi dan afirmasi positif, sehingga mereka dapat lebih percaya diri.
3.       Marshmallows
Seperti marshmallow yang empuk, menarik dan warna warni, orang tipe  ini adalah seorang yang pengayom, sifatnya momong dan memberi dorongan. Namu
n, jika dibawa ke dosis yang berlebihan, orang tipe ini cenderung menutupi kesalahan orang lain dalam tim sehingga tidak timbul kedisiplinan.
Jika ada orang marshmallow dalam tim kita, kita perlu tahu dimana tempat yang paling tepat untuk mereka. Apa yang bisa kita lakukan untuk orang bertipe ini?
Mencari tahu apa latar belakang seseorang bersikap
ngemong’, mungkin karena latar belakang keluarga atau sebab-sebab lainnya.
Tempatkan mereka di tempat dimana bersikap marshmallow diperlukan. Mintalah mereka secara bertahap untuk lebih tegas, bukan langsung mengubah kebiasaan mereka.
4.       Critics
Orang tipe ini seringkali suka mencari-cari kesalahan orang lain, salah atau benar selalu dikritisi. Menjengkelkan? Tidak selalu, karena kita perlu juga orang tipe ini dalam tim untuk selalu memberikan masukan / kritikan demi kemajuan tim.  
Bagaimana menghadapi orang-orang  seperti ini? Setujui pendapat mereka dan tambahkan pendapat Anda sendiri, jangan menganggap kritik itu sebagai serangan pribadi, kemungkinan besar itu bukan tentang Anda. Beritahukan dengan jelas jika Anda merasa tersinggung dengan kritikan mereka, biasanya mereka dapat menghargai pendapat kita jika diungkapkan langsung.
5.       Iceberg
Kebalikan dengan
marshmallow, orang bertipe ini sangat dingin, seakan-akan tidak mampu ber-empati akan kesulitan atau tantangan orang lain. Biasanya tidak terlalu banyak bicara. Bagaimana menghadapi orang-orang tipe ini? Jadilah proaktif dan upayakan menggali sisi hangat mereka. Sampaikan dengan terus terang dan tanyakan apa pendapat mereka. Bantu mereka mengerti jika berhubungan dengan orang lain perlu unsur emosi sehingga dapat meningkatkan produktifitas karena adanya hubungan yang baik dengan sesama.
6.       Flatliner
Orang bertipe flatliner juga sering disebut
zombie. Seperti kita ketahui zombie adalah mayat hidup, biasanya tidak aktif, tidak terlihat bersemangat, tidak mempunyai visi atau kehendak dalam hidup mereka.
Bagaimana berkomunikasi dengan zombie ? Dengan membagi-bagi pekerjaan mereka menjadi potongan-potongan kecil, sehingga keberhasilan dapat lebih mudah dicapai, berikan pujian pada pencapaian mereka. Siapkan panduan untuk tingkat produktifitas mereka dan bersabar untuk melihat hasilnya.
7.       Bulldozer
Jika kita mengendarai bulldozer, jarak pandang kita terbatas, tidak terlihat apa yang di depan kita. Orang-orang tipe ini biasanya tidak pandang bulu, jika ada yang tidak beres, mereka akan langsung
bicara tanpa mempedulikan orang lain. Sangat percaya diri, sehingga seringkali susah berbicara dengan mereka. Bagaimana menghadapi orang tipe ini?
Bertanyalah lebih sering tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan, sehingga mereka memahami bahwa kita menghargai pendapatnya dan berharap mereka bersikap sama. Terapkan aturan main jika berkomunikasi sehingga mereka lebih mampu memberi ruang pada orang lain.
8.       Turtle
Dari sebutannya kita tahu jika turtle (kura-kura) biasanya lebih suka bersembunyi dalam cangkangnya jika menghadapi bahaya. Orang bertipe ini adalah mereka yang tidak suka perubahan, selalu bersembunyi jika menghadapi tantangan.
Bagaimana mengajak seorang turtle untuk mengubah cara mereka berkomunikasi atau bekerja? Sebagai pemimpin kita perlu mengerti kebutuhan mereka untuk tetap berada dalam kondisi stabil/ jarang berubah-ubah. Berilah ruang untuk berpikir dan mencerna. Hindari memaksa mereka mengambil keputusan secara cepat. Jika perlu carilah waktu yang berbeda untuk topik yang sama sehingga mereka lebih nyaman untuk berubah atau menerima tantangan baru.
9.       Volcano
Seperti gambaran gunung berapi, orang-orang volcano biasanya agresif dan pemarah, gampang meledak dan menunjukkan emosi dengan jelas. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang volcano ini? Pada waktu berhubungan dengan orang volcano, kita perlu menghindari mengeluarkan pernyataan yang memojokkan mereka, dan berhati-hati menggunakan kata-kata provokatif yang mungkin menimbulkan kemarahan mereka. Peka akan respon mereka, baik di nada suara maupun bahasa tubuhnya.
10.   QuickDraw
Mirip dengan orang volcano, orang bertipe ini gampang bereaksi terhadap suatu kejadian atau perkataan orang lain. Bedanya dengan volcano, orang QuickDraw biasanya sulit  mengendalikan diri dan impulsi
f. Tindakannya tidak selalu tampak meledak-ledak, namun bisa berupa hal-hal yang lain, misalnya belanja atau makan berlebihan.
Sebagai pemimpin, bagaimana kita mengarahkan orang tipe QuickDraw ini ? Pada waktu mereka membagikan idenya, cobalah menahan diri untuk tidak langsung merespon. Jika mereka membuat keputusan yang bersifat impulsif, beritahukan dan konfirmasikan kepadanya, namun perlu berhati-hati mengemukakannya sehingga tidak dianggap sebagai tekanan supaya mereka berubah.
Sebagai pebisnis, dengan mengerti kecenderungan orang-orang dalam tim, kita dapat membuat kebiasaan-kebiasaan baru sehingga tercipta lingkungan yang positif bagi setiap orang, Jika kebiasaan ini terus menerus dengan konsisten dilakukan maka akan timbul budaya (culture) perusahaan yang positif dan kuat. Budaya GOOD PEOPLE hanya bisa diciptakan dari serangkaian kebiasaan yang GOOD pula. Anda siap melakukannya?
Salam The Next Level.
Ruaniwati (ruaniwati@baracoaching.com)
CALL US 031- 739 0666

0 komentar:

Posting Komentar