Bisnis
bisa diibaratkan dengan tubuh manusia. Bila 70% komponen tubuh adalah air, maka
70% komponen bisnis adalah people
atau sumber daya manusia (SDM). Lalu apa yang terjadi pada bisnis, jika
manusianya ‘tidak sehat’? Bagaimana cara mengatasinya?
Menjawab itu, BARACoaching
Surabaya (ActionCOACH East Java-Bali) mengadakan sebuah forum bertajuk “How To
Change Bad People”. Karena banyaknya permintaan, forum ini sampai diadakan 4
kali dengan tema sama.
Han Tiger Budiyono atau akrab
dipanggil Coach Han memaparkan, bahwa masalah dalam bisnis, 40%nya adalah
mengerjakan hal-hal yang tidak perlu dilakukan, 30% waktu dihabiskan untuk
pekerjaan ulang dan perbaikan (rework and
repair). Dan yang terbesar adalah 90% disebabkan oleh orang-orang yang
tidak efektif dan efisien. Nah, orang-orang ini disebut dengan bad people.
“Ada pepatah yang mengatakan,
satu apel busuk dalam keranjang, maka satu keranjang akan busuk semua. Efek bad people, bukan hanya pemilik bisnis
pusing, tapi lebih jauh, dia akan mengkontaminasi yang lain,” ujar CEO
BARACoaching ini dalam acara yang berlangsung di Hotel Shangri-La Surabaya, 04
Okt ’14 lalu.
Tipe karyawan yang tergolong
bermasalah adalah mereka yang benar-benar punya karakter buruk atau jelek (bad people) dan mereka dengan kebiasaan
buruk (bad habit) dan tidak punya
keahlian (bad skills).
Jika memang orang tersebut punya
karakter jahat, misal tukang mencuri, tukang fitnah, dll, maka kita tidak perlu
repot-repot untuk merekrutnya. Masih lebih baik, orang-orang dengan bad skills dan bad habit yang masih bisa diatasi. Bagaimana caranya?
“People dengan bad skills
masih bisa diatasi dengan memberikan pelatihan (training) dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan skillnya. Selain kemampuan secara
teknis, maka training juga harus
mencakup cara pandang atau kedewasaan berpikir, serta kemampuan intelektual
yang berkaitan dengan perusahaan,”tutur pelatih bisnis dunia ini.
Dalam mengubah karyawan yang
punya bad skills dan bad habit, yang paling penting adalah
fokuslah pada 2 hal. Membenahi skill
mereka, dan menciptakan lingkungan (environment)
yang lebih baik.
“Cara paling cepat mengubah belief seseorang adalah mengubah environmentnya dengan supporting good culture. Culture merupakan serangkaian dari
kebiasaan atau habit. Jadi intinya, how
to change bad people, yaitu dengan menciptakan good culture. And how to
create good culture? Dengan create
good habits,” tegas Coach Han.
Untuk melengkapi pemaparan
tentang ‘bad people’, Coach Han juga
memberikan 8 tipe orang-orang dengan kecenderungan bad habits, dan bagaimana mengatasinya.
Dalam forum berdurasi 5 jam
ini, para peserta juga berdiskusi aktif seputar problem dan sharing tentang pengalaman nyata di
bisnis mereka. Salah seorang CEO, Daniel Ponda Tengker berbagi pengalamannya menghandle
karyawan yang punya habit buruk di
bisnisnya. Daniel menceritakan, sebelumnya dia pernah mengikuti forum
BARACoaching dengan tema sama 2 tahun lalu, dan mencoba menerapkan apa yang
didapatnya dalam bisnis.
“2 tahun lalu, saya mengikuti
forum ActionCOACH tentang bad people
juga. Saya terapkan ilmunya dalam bisnis, dimana waktu itu karyawan saya memang
memberikan omzet besar bagi
perusahaan, namun mereka tidak mau dikontrol. Syukurlah, dengan menciptakan culture yang baik dan dijalankan secara
konsisten tiap hari, sekarang saya sudah tidak punya lagi problem lagi dengan ‘bad people’. Apa yang saya omongkan ini
bukan hanya teori, namun sudah saya lakukan sendiri. Culture itu bisa terbentuk
jika kita percaya dan dijalankan setiap hari” papar pemilik House of David
Salon ini.
0 komentar:
Posting Komentar