Banyak yang bilang, pebisnis
sukses adalah pebisnis yang pandai mengatur waktunya. Padahal tidak semua
pebisnis sukses bisa mengatur waktu, lho. Bisnis mereka memang sukses, penjualan
meningkat, brand terkenal dimana-mana, profit stabil. Namun, yang sering saya
temui, justru mereka jadi berkutat dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Seharian
‘tinggal’ di kantor, banyak meeting, laporan menumpuk, sampai tidak punya waktu
untuk keluarga dan diri sendiri. Ironis bukan?
Jadi, bagaimana seharusnya?
Dalam berbisnis, pengusaha bukan hanya wajib disiplin waktu untuk meningkatkan
produktivitas dan kemajuan bisnisnya. Namun juga bagaimana agar dalam kehidupan
sehari-hari, dia bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitarnya. Kalau kerjanya sudah over
load, sampai mengganggu waktu pribadi, maka yang perlu dibenahi adalah cara
dia mengatur waktu dalam pekerjaannya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda
lakukan agar waktu bekerja tidak sampai ‘memakan’ waktu pribadi Anda.
1.
Membuat jadwal (harian) apa saja yang harus Anda lakukan dalam satu hari
(jam aktif kerja).
2.
Setelah itu mulailah untuk membuat skala prioritas.
-
Ini untuk memudahkan, mana pekerjaan yang harus dipentingkan terlebih dulu.
Membedakan mana hal yang urgent dan important. Urgent adalah sesuatu yang harus segera dikerjakan (bersifat
mendesak), sedangkan important adalah
sesuatu yang lebih penting sifatnya, namun waktu pengerjaannya bisa ditunda
(tidak harus saat itu juga).
-
Membedakan mana yang urgent dan important bisa membantu Anda lebih
fokus, mana saja pekerjaan yang harus selesai hari itu juga, dan mana pekerjaan
yang bisa ‘dipangkas’ untuk kemudian bisa dikerjakan lain hari.
-
Ada 4 kwadran skala prioritas, yang akan memudahkan Anda untuk lebih
produktif dan fokus menyelesaikan tugas-tugas perusahaan. Not important but urgent (tidak penting namun mendesak), Important and urgent (penting dan
mendesak), Important but not urgent
(penting tapi tidak mendesak) dan Not
important and not urgent (tidak penting dan tidak mendesak).
3.
Pendelegasian Tim.
-
Karena ingin hasil terbaik, sebagian besar pengusaha cenderung untuk
melakukan semuanya sendiri, misal masalah dalam pengiriman barang tagihan yang
tak kunjung selesai, mengecek kondisi barang di gudang, dan masih banyak lagi
permasalahan yang seharusnya tidak memerlukan Anda untuk turun langsung. Semua
hal tersebut bisa Anda delegasikan kepada orang-orang yang memang berkompeten
di bidangnya masing-masing, sehingga tidak banyak menyita waktu Anda.
-
Untuk hal-hal yang sifatnya urgent,
namun tidak important, bisa Anda
berikan pada tim. Misal, menemui tamu yang tiba-tiba datang, dan bisa
diwakilkan.
-
Usahakan untuk mengerjakan hal-hal yang sifatnya lebih penting (important) dan memang harus Anda sendiri
yang mengerjakan. Misal, meeting
dengan tim tentang kebijakan internal, dan menghubungi klien utama.
4.
Fokus dan Disiplin.
Fokuslah untuk mengerjakan satu tugas sampai selesai.
Selain itu, disiplin juga kunci memanage waktu agar lebih produktif. Biasakan
untuk tidak menunda pekerjaan. Karena semakin lama kita menunda, rasa malas
untuk memulai dan menyelesaikannya semakin besar.
5.
Efisiensi waktu.
Ada banyak cara agar hal yang kita lakukan menjadi
efisien dan tidak membuang waktu kita sebagai pemilik bisnis. Seperti saat kita
mengadakan rapat dengan rekan bisnis yang sudah kita jadwalkan mulai pukul
08.00, berarti ya dimulai pukul 8 tepat, bukan 08.01. Tidak peduli berapa
jumlah yang hadir.
Begitupun waktu selesainya. Pukul 12.00 berarti ya pukul
12 tepat selesainya. Kenapa harus diakhiri on-time juga? Ini akan membuat kita
belajar disiplin menggunakan waktu secara efisien.
Sekali kita mentolerir keterlambatan, ‘mengolor’ waktu,
maka dikhawatirkan lama-kelamaan akan jadi budaya yang sulit diubah. Rapat yang
berlarut-larut sebenarnya bukan hanya menunjukkan peserta rapat sebagai pekerja
keras, tapi juga menunjukkan mereka tidak dapat bekerja efisien.
So, jangan buang waktu Anda. Mulailah mengatur
jadwal, memetakannya dalam skala prioritas, serta fokus dan disiplin
mengerjakannya. Jadilah pengusaha sukses yang produktif dan punya bisnis yang bisa
berjalan tanpa Anda. Lebih dari itu,
juga sukses memanage waktu untuk kehidupan
pribadi Anda. Siapkah Anda?
0 komentar:
Posting Komentar