Survey
membuktikan 80% bisnis tidak bisa bertahan sebelum tahun ke-5. Problem yang
sering dikeluhkan adalah tidak menemukan strategi tepat dalam bersaing,
sehingga banyak pelanggan yang hilang dan berpindah ke ‘lain hati’.
Hal itu yang jadi pokok bahasan bincang bisnis
“Mempertahankan Pelanggan dari Serbuan Pesaing”, Sabtu (13/12/14) lalu. Acara
yang diadakan oleh BARACoaching Surabaya (ActionCOACH East Java-Bali) ini
merupakan acara diskusi yang khusus ditujukan untuk pemilik bisnis.
Coach Humphrey Rusli, selaku Chief Operating Officer
(COO) BARACoaching, mengawali acara dengan diskusi pendek dengan para peserta
terkait mengapa materi ini dianggap menarik, dan bagaimana mereka (pemilik
bisnis) selama ini menjaga konsumen mereka?
Lebih jauh, pelatih bisnis ini juga memaparkan tentang
alasan apa saja yang membuat pengusaha gagal mempertahankan pelanggan mereka.
Yang pertama, tidak sadar jika pelanggan mulai tidak
loyal. Pelanggan loyal biasanya ditandai dengan repeat order. Selain memastikan pelanggan melakukan repeat order atau tidak, tentu saja
sebagai pemilik bisnis, kita juga harus berupaya bagaimana agar mereka ‘balik’
lagi sama kita.
“Alasan kedua pengusaha
sering gagal mem’protect’ pelanggan
mereka adalah tidak informatif terhadap konsumen. Konsumen tidak paham produk
atau jasa apa saja yang kita miliki. Biasanya kegagalan ini banyak ditemui pada
pengusaha retail yang menjual banyak produk, mulai dari baju sampai aksesoris
yang bervariasi,” papar Coach Humphrey.
Ketiga, tidak fokus. Jika diumpamakan pemilik bisnis
adalah magnet, maka konsumen adalah biji besinya. Semakin jauh biji besi,
semakin sulit anda menariknya. Jadi fokuslah terlebih dulu ke pelanggan yang
dekat dengan kita. Ada baiknya petakan pelanggan menjadi ring 0, ring 1, dan
ring 2.
“Ring 0 adalah orang-orang yang harus anda bidik terlebih
dulu. Seperti saudara, teman, atau kerabat dekat yang secara emosional dekat
dengan kita. Sedangkan ring 1, secara geografis letaknya berdekatan, misal
tetangga sekitar rumah atau tempat usaha kita. Baru kemudian ring 2 dimana
terdiri dari calon pelanggan yang benar-benar ingin atau butuh produk atau jasa
kita,” lanjut pelatih bisnis Internasional ini.
Nah, sebelum fokus membidik calon pelanggan ring 1 dan 2,
lihatlah kembali, sudahkah ada ‘merangkul’ orang-orang di ring 0?
Problem keempat dalam menjaga pelanggan adalah tidak kreatif.
Pemilik bisnis dituntut untuk terus kreatif dan inovatif agar pelanggan tidak
bosan. Selain itu, agar dia bisa terus berkembang, menghadirkan sesuatu yang
baru dan lain daripada yang lain.
Dari keempat poin di atas, benang merah yang bisa
disimpulkan, bahwa great offense strategy
is the best defense.
“Selama ini, pebisnis hanya sibuk memikirkan cara
menyerang atau mengimbangi serangan kompetitor saja, untuk menjaga pelanggan
mereka. Tanpa mereka sadari, cara terbaik bukan hanya dengan terus-menerus melakukan
itu, namun juga membentuk pertahanan diri. Bisa dimulai dengan memperbaiki
sistem intern bisnis kita, terus belajar dan mengembangkan diri agar jadi
kreatif dan peka terhadap keinginan dan atau kebutuhan pelanggan kita,” tegas
Coach Humphrey di akhir forum.
Selain materi dan
studi kasus, para peserta juga diajak berdiskusi aktif dan bertanya seputar
problem bisnis mereka. Salah seorang pemilik bisnis yang hadir, Caswan, mengaku
puas mengikuti bincang bisnis ini.
“Forum ini banyak memberikan contoh dan aplikasi daripada
hanya teori semata, sehingga mudah dipahami. 80% harapan dan problem bisnis saya
terkait tema, terjawab sudah,” ujar pemilik rentcar
yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar