More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Jumat, 02 Oktober 2015

MENGAPA MUDAH SUKSES? MENGAPA SULIT SUKSES? - By: Coach Humphrey Rusli *

Mengapa ada orang yang mudah mencapai SUKSES namun ada yang sulit sekali mencapai SUKSES?
Sebetulnya judul dan konten artikel semacam ini sudah jamak dikupas oleh banyak pihak. Saya sempat ingin mengubah judul dan kontennya. Namun setelah saya pertimbangkan ulang, saya rasa ada baiknya saya membahas ini.
Mengapa saya merasa ini penting? Ada sedikitnya 2 alasan mendasar:
1.  Ada kesalahkaprahan konsep sukses di banyak pengusaha.
2. Metode dan cara mencapai sukses yang demikian banyak, sehingga lebih banyak membuat rancu daripada memberikan "clarity".
Mari kita bahas satu per satu.
Arti sukses untuk masing-masing individu tentu tidaklah sama. Bagi sebagian orang, materi adalah tolak ukur utama. Namun bagi sebagian orang lainnya kebebasan waktu justru yang menjadi incaran utamanya.
Silahkan para pembaca menentukan definisi sukses sesuai selera masing-masing. Harap diingat, sukses pertama-tama bukan tergantung standard atau norma orang lain yang diukurkan kepada kita. Namun lebih pada progress (proses evolusi) dari kita yang tahun lalu dibandingkan kita yang tahun ini, tahun ini dibandingkan tahun depan. Begitu seterusnya.
Intinya setiap pribadi hanya boleh membandingkan ke pribadi masing-masing dari waktu ke waktu. Ini adalah cara melihat sukses yang benar. Lalu, apakah boleh kita membandingkan diri sendiri terhadap kesuksesan orang lain? Tentu boleh, namun sekali lagi jangan dibandingkan secara langsung. Bandingkan progress orang tersebut dari versi yang dulu dan versi yang sekarang. Seberapa cepat prosesnya; apa saja langkah-langkah yang dia ambil; apa strategi-strategi yang dipilih; siapa yang menginspirasi orang tersebut, dan sebagaianya.
Dari sini baru kita bandingkan proses kita terhadap proses orang tersebut. Apa yang bisa kita tiru, apa yang sudah sama, dan lain sebagainya. Ini yang saya maksudkan dengan konsep berevolusi yang benar untuk mencapai sukses di setiap individunya.
Berikutnya adalah metode untuk mencapai sukses tersebut. Ada literally ratusan buku bahkan ribuan buku yang menjelaskan langkah demi langkah untuk mencapai sukses dalam hidup, keluarga, karier, bisnis, dan aspek-aspek lainnya. Saya tidak ingin membahasnya di dalam artikel ini. Saya lebih tertarik untuk melihat software bawaan manusia yang memang sudah ada sejak lahir dan merupakan karunia dari Sang Pencipta.
Selalu menjadi hal yang menggelitik buat saya, jika sama-sama manusia, mengapa ada yang cepat perkembangannya untuk mencapai sukses, dan mengapa ada yang lambat? Apakah karena lingkungannya? Ok. Jikalau begitu, mengapa ada yang sama-sama dibesarkan di lingkungan yang hampir identikal, namun ada yang berprestasi gemilang sedangkan yang lainnya tidak?
Mungkin karena ilmunya. Ok. Mengapa ada orang yang sama-sama sekolah, berpendidikan sama, namun ada yang lebih "moncer" dalam kehidupannya dan yang lainnya biasa2 saja? Mungkin sampai sini, bisa-bisa jawabannya adalah, "mungkin karena beda nasibnya!". Mungkin betul. Atau mungkin juga tidak.
Ada sebuah penelitian menarik yang cukup dalam membahas fenomena ini. Tahukah anda bahwa manusia normal berbicara dengan dirinya sendiri rata-rata 60.000 kali dalam sehari, atau satu kali per detik, secara terus menerus, secara konstan, dan sering dibawah alam bawah sadar kita?
Dalam penelitian tersebut, manusia yang cenderung lebih sukses ternyata sangat selektif memilih "topik" yang akan diperbincangkan dengan diri sendiri. Berikut perbedannya: orang normal lebih sering mengisi 60.000 kali percakapan itu dengan:
  1. Statement jargon.
Contoh: "Hmm.. Mobilnya bagus" ; "Orang itu tidak tahu aturan" ; "Hari ini panas" ; "Macetnya jalan!" ; "Saya bakal terlambat"...dan seterusnya.
2.    Pertanyaan yang tidak berpengaruh langsung dengan dirinya atau tidak bisa dipengaruhi oleh kekuatannya:
Contoh: "Kok Presiden kita ndak mau segera ambil keputusan ya?" ; "Orang itu kok mau ya nikah sama cewek itu?" ; "Gimana ya kalau seandainya saya dulu kerja di perusahaan itu, bukan di perusahaan sekarang ini?”...dan seterusnya.
Coba perhatikan. Setiap hari otak kita penuh dengan hal-hal seperti di atas. Ini sebetulnya bukannya salah dan sah-sah saja. Namun sayangnya tidak membuat kita lebih berkembang. Lalu apa yang dibicarakan oleh orang-orang yang lebih cepat suksesnya terhadap dirinya sendiri dibandingkan orang rata-rata?
  1. Pertanyaan yang lebih membangun atau menchallenge diri sendiri.
Contoh: "Apa yang bisa saya lakukan lebih baik dari kemarin?" ; "Apa yang tidak saya ketahui, dan menghambat saya?" ; "Kebiasaan apa yang harus saya hentikan?" ; "Kebiasaan apa yang harus saya ganti?" , "Proses apa yang lebih ringkas dan efisien?"...dan lain sebagainya.
  1. Statement yang menempatkan diri sendiri sebagai subjek utamanya.
    Contoh: "Mungkin saya harus berubah" ; "Kelihatannya kemarin saya salah langkah" ; "Orang itu suka karena saya melakukan xyz" ; "Saya ternyata benar memutuskan, syukurlah!"...dan seterusnya.
Mari kita perhatikan perbedaan dari contoh-contoh di atas, antara  orang normal dan orang yang cenderung lebih cepat sukses. Mana yang lebih sering kita lakukan dalam kehidupan keseharian kita?

Semoga bermanfaat!
Salam the NEXT Level!

* Coach Humphrey Rusli:
- Coach of the Year 2014 (BEF Award Indonesia 2014);                                                 
- Sales Coach of the Year 2012 se-Asia dan Australia;
- Associate Coach of the Year 2013 tingkat Internasional (44 negara).

0 komentar:

Posting Komentar