Mengapa kami sering membahas tentang people? Karena seorang pemilik bisnis,
tidak saja perlu
menguasai keahlian
bisnis,
tapi aspek penting lain
seperti
people master, yaitu ketrampilan berhubungan dengan orang lain. Semakin kita mengerti
kecenderungan / kebiasaan orang-orang dalam tim, semakin baik kita dapat berkomunikasi
dengan mereka.
Yang menarik, setelah diteliti ternyata dalam melakukan kegiatan
usaha ada 40% waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas yang tidak penting, 30%
dihabiskan untuk pekerjaan ulang atau perbaikan dan yang paling mengejutkan 90%
masalah disebabkan oleh orang-orang yang tidak efisien atau tidak efektif.
Mencengangkan bukan angka
ini?
Dalam kegiatan usaha, barangkali kita pernah berhadapan dengan seorang yang
memberi pengaruh buruk kepada tim, dan biasanya pengaruh ini menular ke orang
lain. Jika kita tahu ada seseorang seperti itu dalam tim, kita perlu
berhati-hati menghadapinya. Bagaimana kita mengatasi orang-orang ini? Mari kita
kupas satu persatu.
Siapa ya sebenarnya yang disebut BAD PEOPLE ini? Apakah orang-orang yang jahat
(BAD PEOPLE), misalnya tukang mencuri, tukang bohong dan
lain-lain? Ataukah orang-orang dengan kebiasaan buruk
(BAD HABITS) atau orang yang tidak punya keahlian
(BAD SKILLS)?
Pastikan kita tidak merekrut BAD PEOPLE, ini tentu bukan lagi pilihan. Bagaimana dengan BAD SKILLS? Orang dengan BAD SKILLS dapat diatasi dengan
mengidentifikasi kebutuhan skill-nya
dan memberikan program pelatihan apa yang tepat.
Jika dapat menggambarkan
proses produksi atau proses sales dengan terperinci misalnya, kita bisa mengenali skill apa yang
diperlukan oleh tim kita supaya dapat berhasil melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang telah dirancang atau ditargetkan.
Solusi untuk orang-orang dengan BAD SKILLS tentu saja lebih mudah dibanding dengan orang-orang
dengan BAD HABITS, berikut kategori
orang-orang dengan kecenderungan BAD
HABITS.
1.
Bulletproof
Tipe ini adalah orang yang sangat percaya diri, hampir tidak pernah
merasa salah. Semua yang dilakukannya dianggap benar. Biasanya tipe orang seperti ini pandai, mampu
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Bagaimana menghadapi orang tipe
ini?
Buatlah seakan-akan ide atau keputusan itu dari mereka dengan cara
menanyakan pertanyaan-pertanyaan pengarah.
Alokasikan perhatian kepada
mereka, mendengarkan mereka lebih banyak sehingga akhirnya mereka bersedia mendengarkan
kita.
2. Ostrich
Kebalikan dari bulletproof, orang tipe Ostrich sangat tidak percaya diri. Ostrich adalah burung Onta yang punya kaki panjang dan kuat, mampu berlari dengan kencang dan sebenarnya sanggup menghadapi musuh naturalnya yaitu Coyote.
Kebalikan dari bulletproof, orang tipe Ostrich sangat tidak percaya diri. Ostrich adalah burung Onta yang punya kaki panjang dan kuat, mampu berlari dengan kencang dan sebenarnya sanggup menghadapi musuh naturalnya yaitu Coyote.
Masalah orang tipe ini adalah sangat tidak percaya
diri, walaupun kita menilai mereka mampu
melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
Bagaimana menghadapi si ostrich yang suka sembunyi ini?
Lebih sensitiflah pada waktu berkomunikasi dengan mereka.
Mengerti perasaan mereka
dan jika memberikan tantangan, pastikan mereka sudah percaya kepada kita.
Sering-sering berikan motivasi dan afirmasi positif, sehingga mereka dapat
lebih percaya diri.
3. Marshmallows
Seperti marshmallow yang empuk, menarik dan warna warni, orang tipe ini adalah seorang yang pengayom, sifatnya momong dan memberi dorongan. Namun, jika dibawa ke dosis yang berlebihan, orang tipe ini cenderung menutupi kesalahan orang lain dalam tim sehingga tidak timbul kedisiplinan.
Seperti marshmallow yang empuk, menarik dan warna warni, orang tipe ini adalah seorang yang pengayom, sifatnya momong dan memberi dorongan. Namun, jika dibawa ke dosis yang berlebihan, orang tipe ini cenderung menutupi kesalahan orang lain dalam tim sehingga tidak timbul kedisiplinan.
Jika ada orang marshmallow
dalam tim kita, kita perlu tahu dimana tempat yang paling tepat untuk mereka. Apa
yang bisa kita lakukan untuk orang bertipe ini?
Mencari tahu apa latar belakang seseorang bersikap ‘ngemong’, mungkin karena latar belakang keluarga atau sebab-sebab lainnya.
Mencari tahu apa latar belakang seseorang bersikap ‘ngemong’, mungkin karena latar belakang keluarga atau sebab-sebab lainnya.
Tempatkan mereka di tempat dimana bersikap marshmallow
diperlukan. Mintalah mereka secara bertahap untuk lebih tegas, bukan langsung
mengubah kebiasaan mereka.
4. Critics
Orang tipe ini seringkali suka mencari-cari kesalahan orang lain, salah atau benar selalu dikritisi. Menjengkelkan? Tidak selalu, karena kita perlu juga orang tipe ini dalam tim untuk selalu memberikan masukan / kritikan demi kemajuan tim.
Orang tipe ini seringkali suka mencari-cari kesalahan orang lain, salah atau benar selalu dikritisi. Menjengkelkan? Tidak selalu, karena kita perlu juga orang tipe ini dalam tim untuk selalu memberikan masukan / kritikan demi kemajuan tim.
Bagaimana menghadapi orang-orang seperti ini? Setujui pendapat mereka dan
tambahkan pendapat Anda sendiri, jangan menganggap kritik itu sebagai serangan
pribadi, kemungkinan besar itu bukan tentang Anda. Beritahukan dengan jelas
jika Anda merasa tersinggung dengan kritikan mereka, biasanya mereka dapat menghargai
pendapat kita jika diungkapkan langsung.
5. Iceberg
Kebalikan dengan marshmallow, orang bertipe ini sangat dingin, seakan-akan tidak mampu ber-empati akan kesulitan atau tantangan orang lain. Biasanya tidak terlalu banyak bicara. Bagaimana menghadapi orang-orang tipe ini? Jadilah proaktif dan upayakan menggali sisi hangat mereka. Sampaikan dengan terus terang dan tanyakan apa pendapat mereka. Bantu mereka mengerti jika berhubungan dengan orang lain perlu unsur emosi sehingga dapat meningkatkan produktifitas karena adanya hubungan yang baik dengan sesama.
Kebalikan dengan marshmallow, orang bertipe ini sangat dingin, seakan-akan tidak mampu ber-empati akan kesulitan atau tantangan orang lain. Biasanya tidak terlalu banyak bicara. Bagaimana menghadapi orang-orang tipe ini? Jadilah proaktif dan upayakan menggali sisi hangat mereka. Sampaikan dengan terus terang dan tanyakan apa pendapat mereka. Bantu mereka mengerti jika berhubungan dengan orang lain perlu unsur emosi sehingga dapat meningkatkan produktifitas karena adanya hubungan yang baik dengan sesama.
6. Flatliner
Orang bertipe flatliner juga sering disebut zombie. Seperti kita ketahui zombie adalah mayat hidup, biasanya tidak aktif, tidak terlihat bersemangat, tidak mempunyai visi atau kehendak dalam hidup mereka.
Orang bertipe flatliner juga sering disebut zombie. Seperti kita ketahui zombie adalah mayat hidup, biasanya tidak aktif, tidak terlihat bersemangat, tidak mempunyai visi atau kehendak dalam hidup mereka.
Bagaimana berkomunikasi dengan zombie ? Dengan
membagi-bagi pekerjaan mereka menjadi potongan-potongan kecil, sehingga
keberhasilan dapat lebih mudah dicapai, berikan pujian pada pencapaian mereka.
Siapkan panduan untuk tingkat produktifitas mereka dan bersabar untuk melihat
hasilnya.
7. Bulldozer
Jika kita mengendarai bulldozer, jarak pandang kita terbatas, tidak terlihat apa yang di depan kita. Orang-orang tipe ini biasanya tidak pandang bulu, jika ada yang tidak beres, mereka akan langsung bicara tanpa mempedulikan orang lain. Sangat percaya diri, sehingga seringkali susah berbicara dengan mereka. Bagaimana menghadapi orang tipe ini?
Jika kita mengendarai bulldozer, jarak pandang kita terbatas, tidak terlihat apa yang di depan kita. Orang-orang tipe ini biasanya tidak pandang bulu, jika ada yang tidak beres, mereka akan langsung bicara tanpa mempedulikan orang lain. Sangat percaya diri, sehingga seringkali susah berbicara dengan mereka. Bagaimana menghadapi orang tipe ini?
Bertanyalah lebih sering tentang apa yang mereka
pikirkan dan rasakan, sehingga mereka memahami bahwa kita menghargai
pendapatnya dan berharap mereka bersikap sama. Terapkan aturan main jika berkomunikasi
sehingga mereka lebih mampu memberi ruang pada orang lain.
8. Turtle
Dari sebutannya kita tahu jika turtle (kura-kura) biasanya lebih suka bersembunyi dalam cangkangnya jika menghadapi bahaya. Orang bertipe ini adalah mereka yang tidak suka perubahan, selalu bersembunyi jika menghadapi tantangan.
Dari sebutannya kita tahu jika turtle (kura-kura) biasanya lebih suka bersembunyi dalam cangkangnya jika menghadapi bahaya. Orang bertipe ini adalah mereka yang tidak suka perubahan, selalu bersembunyi jika menghadapi tantangan.
Bagaimana mengajak seorang turtle untuk mengubah cara
mereka berkomunikasi atau bekerja? Sebagai pemimpin kita perlu mengerti kebutuhan mereka
untuk tetap berada dalam kondisi stabil/
jarang berubah-ubah.
Berilah ruang untuk berpikir dan mencerna. Hindari memaksa mereka mengambil
keputusan secara cepat. Jika perlu carilah waktu yang berbeda untuk topik yang sama sehingga mereka lebih nyaman untuk berubah
atau menerima tantangan baru.
9. Volcano
Seperti gambaran gunung berapi, orang-orang volcano biasanya agresif dan pemarah, gampang meledak dan menunjukkan emosi dengan jelas. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang volcano ini? Pada waktu berhubungan dengan orang volcano, kita perlu menghindari mengeluarkan pernyataan yang memojokkan mereka, dan berhati-hati menggunakan kata-kata provokatif yang mungkin menimbulkan kemarahan mereka. Peka akan respon mereka, baik di nada suara maupun bahasa tubuhnya.
Seperti gambaran gunung berapi, orang-orang volcano biasanya agresif dan pemarah, gampang meledak dan menunjukkan emosi dengan jelas. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang volcano ini? Pada waktu berhubungan dengan orang volcano, kita perlu menghindari mengeluarkan pernyataan yang memojokkan mereka, dan berhati-hati menggunakan kata-kata provokatif yang mungkin menimbulkan kemarahan mereka. Peka akan respon mereka, baik di nada suara maupun bahasa tubuhnya.
10. QuickDraw
Mirip dengan orang volcano, orang bertipe ini gampang bereaksi terhadap suatu kejadian atau perkataan orang lain. Bedanya dengan volcano, orang QuickDraw biasanya sulit mengendalikan diri dan impulsif. Tindakannya tidak selalu tampak meledak-ledak, namun bisa berupa hal-hal yang lain, misalnya belanja atau makan berlebihan.
Mirip dengan orang volcano, orang bertipe ini gampang bereaksi terhadap suatu kejadian atau perkataan orang lain. Bedanya dengan volcano, orang QuickDraw biasanya sulit mengendalikan diri dan impulsif. Tindakannya tidak selalu tampak meledak-ledak, namun bisa berupa hal-hal yang lain, misalnya belanja atau makan berlebihan.
Sebagai pemimpin, bagaimana kita mengarahkan orang
tipe QuickDraw ini ?
Pada waktu mereka membagikan
idenya, cobalah menahan diri untuk tidak langsung merespon. Jika mereka membuat
keputusan yang bersifat impulsif, beritahukan dan konfirmasikan kepadanya, namun perlu berhati-hati mengemukakannya sehingga tidak
dianggap sebagai tekanan supaya mereka berubah.
Sebagai pebisnis, dengan mengerti kecenderungan
orang-orang dalam tim, kita dapat membuat kebiasaan-kebiasaan baru sehingga
tercipta lingkungan yang positif bagi setiap orang, Jika kebiasaan ini terus
menerus dengan konsisten dilakukan maka akan timbul budaya (culture) perusahaan yang positif dan
kuat. Budaya GOOD PEOPLE hanya bisa
diciptakan dari serangkaian kebiasaan yang GOOD
pula. Anda siap melakukannya?
Salam The Next Level.
Ruaniwati (ruaniwati@baracoaching.com)
CALL US 031- 739 0666