Rekrutmen, sering menjadi momok bagi banyak pengusaha. “Sulit
mendapatkan karyawan yang sesuai harapan”,
demikian keluh mereka. Yes,
rekrutmen memang sulit. Apa yang
membuat rekrutmen itu sulit?
Pertama, apakah organisasi di perusahaan kita sudah cukup 'jelas'? Dalam
banyak kasus, ternyata kita sendiri tidak bisa menjelaskan: apa pekerjaan orang
yang bakal kita rekrut? Kalau ini
yang terjadi, maka si karyawan baru itu nantinya bakal bekerja serabutan.
Atau kita memang ingin memberikan sebuah pekerjaan. Hanya
saja, pekerjaan tersebut tidak butuh waktu sepanjang hari. Sehingga
akhirnya kelihatan orang tersebut 'nganggur'. Jadi,
adalah penting untuk menentukan apa saja pekerjaan yang harus dilakukan oleh si
karyawan baru.
Job Desc dan struktur organisasi merupakan acuan dasar. Dari
sini, akan terungkap jenjang karir seseorang. Mulai
dari Operator atau Staf, kemudian meningkat menjadi Supervisor atau Asisten
Manager dan Manager. Ini akan memudahkan
rekrutmen.
Kedua, setelah jelas apa yang harus dikerjakan, maka kita perlu
tahu kompetensi apa saja yang harus dimilikinya? Selain
kompetensi (atau keahlian), kita juga perlu memastikan attitude-nya. Berbeda dengan kompetensi,
attitude lebih sulit dikenali. Ini
akan menjadi makin sulit, bila kita tak tahu persis seperti apa pekerjaannya.
Karyawan yang bekerja sebagai staf di bagian Customer Relation punya karakter dan attitude yang berbeda dengan karyawan di bagian PPIC (Production-Planning-Inventory-Control). Berbagai
tes dan pertanyaan kita gunakan dalam menyeleksi calon karyawan.
Cobalah buka tautan berikut ini:
Bila Anda gagal membuka tautan tersebut, Anda bisa minta kami
mengirimkannya via e.mail.
Ketiga, apakah perusahaan kita cukup menarik bagi para pelamar? 10
tahun terakhir ini, saya mengamati bahwa para pelamar lebih punya 'hak pilih'. Yaa,
merekalah yang memilih perusahaan, sesuai dengan kriteria mereka. Selain
hal-hal yang tangible, seperti sosok
gedung atau kantor, juga lokasi menjadi pertimbangan.
Brand
image juga menentukan, apakah
sebuah perusahaan layak mereka pilih atau tidak.
Bahkan tampilan (dan pilihan kata-kata) di iklan lowongan, juga
dicermati. Pendek kata, pelamar lebih teliti dalam memilih posisi dan
pekerjaan. Sekarang Anda lebih siap melakukan rekrutmen bukan? Semoga
Anda berhasil menjaring kandidat terbaik.
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki pengalaman
membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah banyak membantu
kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.
0 komentar:
Posting Komentar