"Saya sudah tahu semua yang kamu katakan. Bahkan
saya sudah tahu yang akan kamu katakan." demikian sergah teman diskusi
saya malam itu. Sejenak, kami sama-sama terdiam.
Teman saya ini, punya usaha yang serupa dengan usaha
yang saya geluti sampai sekarang. Bisnis kami sama-sama berkembang dengan pola
dan gaya yang berbeda. Setiap kali kami ketemuan, kami selalu terlibat diskusi
hangat, membicarakan kemajuan yang telah kami capai. Kali ini kami berdiskusi tentang
"siapa yang akan melanjutkan usaha".
Kami pernah membahas topik ini, bertahun-tahun
sebelumnya. Dalam memilih penerus usaha, pilihan pertama jatuh pada "Anak
Lelaki Tertua". Masalah akan muncul, bila Anak Lelaki Tertua tersebut
tidak tertarik pada bisnis ini. Kita bisa saja tetap optimis: bila saat ini
belum tertarik, suatu saat pasti tertarik. Tapi yang kadang-kadang terjadi
ialah: si anak lelaki (dikatakan) tidak berbakat di bisnis. Konon, anak ini
sudah diramal demikian, dan kita mempercayainya. Akibatnya, si anak lelaki itu
tidak pernah dilibatkan dalam bisnis.
Sebagai pebisnis, kita mungkin akan mengalami hal
serupa, yaitu kebingungan dalam memilih penerus usaha. Dalam tradisi timur,
orang tua akan mewariskan ke anak dan keturunan lelakinya. Pola pikir seperti
ini sudah jamak.
Dengan tetap memperhatikan bakat, kecenderungan dan
talenta masing-masing, kita sebenarnya tetap bisa melatih anak kita untuk
terjun di bisnis. Bila dia belum mahir, maka kita bisa menyiapkan karyawan yang
men-support dia. Atau, kita
menyiapkan bisnis sedemikian rupa, sehingga bisa berjalan dengan sendirinya. Sementara
penerus usaha (boleh lebih dari satu), bisa terlibat dalam pekerjaan
sehari-hari, sambil belajar dari orang-orang di sekitarnya.
Saya percaya, proses alih generasi akan lebih mudah
terlaksana, bila kita membangun bisnisnya terlebih dahulu. Seperti definisi apa
itu bisnis sukses, yang dianut oleh ActionCOACH: komersial, menguntungkan dan 'enterprise' yang bisa berjalan sendiri
tanpa saya. Wujudkan dulu bisnis yang bisa 'berjalan tanpa saya', maka proses
alih generasi akan lebih mudah, bagi siapapun penerusnya.
** Coach Suwito
Sumargo: The Winner Supportive Coach Award & System Award 2014 (Business
Excellence Forum Award 2014)
0 komentar:
Posting Komentar