Saya ingin mengajak Anda memeriksa kembali daftar kegiatan
Anda dalam seminggu yang lalu (bagi yang ingin sebulan juga monggo).
Coba perhatikan setiap aktifitas Anda (bagi mereka yang
tidak punya agenda, bisa juga dengan mengingat-ingatnya), apakah aktifitas yang
paling banyak menyita waktu? Apakah aktifitas tersebut dalam jangka waktu
panjang membuat bisnis Anda lebih baik?
Jangan-jangan aktifitas yang paling menyita waktu itu yang
sifatnya repetitif dan bisa didelegasikan kepada orang lain. Tidak ada pengaruh
signifikan bagi bisnis, apakah hal tersebut dilakukan oleh Anda atau anak buah
Anda.
Jika itu yang terjadi, Anda perlu kuatir, karena ternyata
Anda sedang tidak membangun bisnis, namun hanya berputar-putar di bisnis. Jadi
bagaimana? Apa yang perlu dilakukan oleh Anda dan tidak bisa didelegasikan ke
anak buah?
Beberapa contoh membangun bisnis misalnya,
memikirkan arah perusahaan, membuat "blue print" operasional,
memikirkan strategi pemasaran, menaikkan profit dan omzet, belajar lagi dengan
pengetahuan bisnis yang lebih update, menempatkan orang-orang yang tepat pada
posisinya masing-masing dan masih ada yang lain.
Meski banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh pemilik
bisnis untuk membangun bisnisnya, sayangnya kita jarang memeriksa kembali/
menganalisa, apakah yang kita lakukan benar-benar yang penting dan tidak bisa
didelegasikan.
Jadi mari kita mulai dengan hal yang dasar, membuat jadwal
harian/ mingguan. Apa yang ingin Anda capai dalam minggu tersebut yang
berkaitan dengan perencanaan/ strategi?
Jadwal aktifitas Anda dengan bobot paling banyak di area itu, perbandingan bobotnya tergantung kondisi usaha Anda saat ini.
Jadwal aktifitas Anda dengan bobot paling banyak di area itu, perbandingan bobotnya tergantung kondisi usaha Anda saat ini.
Buatlah urutan prioritas mulai dari yang paling dibutuhkan
oleh perusahaan Anda, prioritas ini bisa berbeda-beda. Mungkin ada yang harus
mendahulukan perbaikan operasional, pebisnis lain harus mendahulukan mengolah
sumber daya manusia misalnya.
Ada baiknya untuk kembali ke basic, hal-hal sederhana
namun membawa dampak yang berarti.
Selamat back to basic!
Selamat back to basic!
Salam The NEXT Level!
0 komentar:
Posting Komentar