Di cerita silat yang
saya baca saat remaja dulu, murid tak pernah bisa
mengalahkan gurunya. Konon, sang guru senantiasa punya jurus terakhir, jurus pamungkas, jurus yang disembunyikan dan tak pernah diajarkan ke murid-murid nya.
Diujung cerita,
jurus pamungkas ini selalu jadi misteri, hingga sang guru wafat. Ceritanya memang disusun sedemikian rupa, sehingga
membuat kita (pembaca) menjadi penasaran. Saking seringnya membaca cerita-cerita serupa, kita pun
menyimpulkan bahwa agar tidak terkalahkan seorang guru harus tetap punya jurus pamungkas.
Di dalam bisnis, kita memang perlu punya jurus pamungkas.
Bedanya, sekarang ini jurus pamungkas seringkali mudah ditebak oleh kompetitor
kita. Bahkan, kompetitor pun bisa membuat jurus baru untuk mengimbangi atau
bahkan mengalahkan jurus pamungkas andalan kita. Kalau sudah seperti ini,
kompetisi pun menjadi sangat ketat.
Sebagai owner yang menjalani
karir dari bawah, saya mem-praktekkan prinsip yang berbeda. Saya justru mengajarkan
apa yang saya ketahui kepada anak didik dan bawahan saya. Mereka tidak hanya
bisa menirukan cara kerja saya, tapi mereka mengerti kenapa saya melakukannya
dan bahkan boleh tahu cara pintas atau terobosannya. Tujuannya adalah agar mereka bisa segera bekerja lebih cepat, mampu bekerja sebaik saya dan selalu
menghasilkan yang terbaik bagi pelanggan.
Sebaliknya, banyak
rekan bisnis (pesaing), berprinsip sebaliknya yaitu kita (owner) tidak boleh
mengajarkan semuanya. Harus ada yang disimpan sendiri dan tidak boleh diajarkan
begitu saja. Sebagai owner, kita harus
'merahasiakan' jurus pamungkas. Ehm...mirip cerita silat ya?
Prinsip di cerita
silat, berbeda dengan kenyataan saat ini. Banyak anak muda yang lebih pintar
dari gurunya. Informasi tidak lagi bisa disembunyikan. Murid lebih
gampang mengungguli gurunya. Dan guru (orang yang lebih pintar), tidak bisa berlama-lama jadi guru.
Lain lagi dengan
prinsip yang dianut perusahaan-perusahaan besar. Agar timnya sukses, maka seorang leader harus memberikan
dan mengajarkan segalanya kepada tim. Leader tidak boleh menyembunyikan jurus
pamungkas. Pamor dan martabat leader akan makin moncer,
ketika tim merasa didukung dan dibesarkan oleh leader-nya. Dan tim akan menghasilkan yang terbaik.
Apakah Anda seorang guru yang merahasiakan jurus pamungkas sampai akhir hayat?
Atau seorang leader yang mengutamakan
dan membesarkan timnya? Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
The Winner Supportive Coach Award & System Award 2014 (Business Excellence
Forum Award 2014)
0 komentar:
Posting Komentar