“Saya kesulitan mendapatkan karyawan yang berkualitas.
Karyawan saya ini selalu merepotkan. Mereka berulang kali bertanya dan tidak
mau memutuskan sendiri.” Demikian sekilas perbincangan saya dengan seorang
pemilik toko.
Saya berkunjung ini atas permintaan Pak Danny (pemilik
toko). Sambil berbincang-bincang, bola mata Pak Danny 'berkeliaran' mengamati
seluruh penjuru toko. Berkali-kali beliau minta maaf kepada saya, karena beliau
harus segera 'mencegat' karyawan dan memberi serangkaian perintah. Ini untuk
mencegah agar karyawannya tidak melakukan kesalahan.
Setengah jam kemudian, kesibukan toko pun mereda. Kami
bisa berbincang lebih santai. Sambil menghela nafas, beliau berkata, “Ya
seperti inilah kesibukan saya, setiap hari. Karena itu, saya tidak mungkin
meninggalkan toko ini dan menghadiri seminar. Sebenarnya saya sangat ingin
memiliki karyawan yang nggenah dan bisa dipercaya.”
Kejadian seperti ini sangat sering saya temui, ketika
saya makan di depot atau belanja di sebuah toko kelontong atau membeli sesuatu
di toko bangunan. Dan setiap pemilik usaha melakukan hal yang serupa dengan
cerita diatas. Keluhan baru terasa ketika kegiatan usaha mulai tumbuh dan
berkembang, ketika pembeli/pelanggan mulai banyak. Dan ketika keluhan makin
sering muncul, punya usaha tidak lagi menyenangkan. Malah menjadi beban.
Bagaimana membebaskan kita dari beban ini?
Pertama, pikirkan satu bagian pekerjaan, yang PASTI
bisa dikerjakan oleh karyawan-karyawan kita, dengan sempurna. Cukup satu bagian
saja, bukan seluruh proses. Kemudian, coba latihkan ke karyawan-karyawan itu
dan amati siapa yang menunjukkan tanda-tanda akan bisa melakukannya dengan
baik.
Lalu, bagaimana bila karyawan-karyawan itu enggan
mengikutinya?
Saya biasanya meminta klien untuk menceritakan ke
karyawan-karyawannya, sebuah cerita tentang masa depan perusahaan dan bagaimana
peluang karyawan-karyawan itu untuk maju dan sukses bersama. Ini bukan cerita
tentang visi-misi yang nggombal, melainkan sebuah cerita atau
cita-cita yang disampaikan dengan sepenuh hati, tulus dan jujur. Cerita yang
disampaikan dengan penuh semangat. Dan...ternyata tidak banyak pemilik usaha
yang mampu melakukannya dengan baik.
Tapi, bila si pemilik usaha berhasil meyakinkan
karyawan-karyawannya, maka mereka akan berusaha sebaik-baiknya. Bahkan, tak
jarang terjadi kompetisi diantara mereka. Dengan demikian, setiap karyawan itu
akan berusaha menunjukkan yang terbaik.
Apa yang kita pelajari dari artikel saya kali ini?
1.
Kuasailah urut-urutan
pekerjaan, lakukan pemenggalan-pemenggalan, agar setiap penggalan bisa
dilakukan dengan baik.
2.
Menyemangati karyawan
dengan menceritakan masa depan perusahaan dan bagaimana mencapainya. Bila kita
berhasil melakukannya, maka kita mengajak karyawan-karyawan kita untuk memahami
dan melaksanakan visi-misi.
Anda akan belajar lebih banyak, bila Anda menghubungi
kami...
Salam The NEXT Level!
0 komentar:
Posting Komentar