Bagi
tim sales dan marketing, menjual
merupakan hal yang wajib dan biasa dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari. Lalu
bagaimana dengan tim non sales?
Apakah mereka juga bisa melakukan pendekatan, bahkan mendapatkan loyalitas customer, meskipun tanpa ‘menjual’?
Hal
ini yang dikupas ActionCOACH dalam Motivational
Session bertajuk “Bekerja tanpa Menjual”, Senin (02/06) lalu.
“Inti
dari bekerja tanpa menjual bukan kita menarik customer dengan apa yang kita tawarkan, namun lebih pada sikap
positif sehingga mereka menjadi respek dan kembali pada kita,” tegas Erfina
Hakim selaku pembicara forum.
Forum
berdurasi kurang lebih 2 jam ini, merupakan bentuk kerjasama BARACoaching
(ActionCOACH East Java-Bali) dengan GBT Laras-Imbang. Bertempat di Office GBT Jemursari, forum ini dihadiri
oleh tim manajemen (front liner) , kasir
dari 7 cabang GBT seluruh Surabaya.
Ada
beberapa syarat, agar kita menjadi pribadi handal yang bisa mendukung kita
dalam bekerja tanpa harus ‘menjual’. Pertama adalah rasa percaya diri (confident).
“Rasa
PD diperlukan saat kita berhadapan dengan customer.
Bagaimana bisa menghadapi customer
jika tidak ada rasa percaya diri yang mendukung komunikasi kita di depan
mereka.”
Menurut
Erfina, percaya diri yang bagus itu, percaya diri tanpa maksud tertentu. Dalam
artian, bukan ingin mendapatkan apa yang dimau, tapi sebaliknya, bisa
memberikan sesuatu dengan sikap yang kita tunjukkan. Bisa itu senyuman,
kegembiraan, kesantunan, positif thinking
dan masih banyak lagi.
“Jadi
PD benar-benar alami terpancar dari diri kita, bukan dibuat-buat. Nah, dari
situ customer akan melihat aura yang
menjadi ‘magnet’ buat mereka,” lanjut Business
Development Manager BARACoaching Surabaya ini.
Selain
percaya diri, juga diperlukan mampu bekerja dalam sebuah teamwork.
“Ketika
kita mampu bekerja dalam tim, berarti kita mampu bekerjasama dengan orang-orang
dengan pola pikir dan pendapat yang berbeda. Hal ini tentu saja sedikit banyak
sulit dilakukan. Itulah kenapa kecerdasan seseorang itu teruji ketika bisa
bekerja dalam tim,” papar wanita yang sudah berpengalaman di bidang marketing
selama 16 tahun ini.
“Dengan
teamwork, kita jadi lebih bisa
mengekspresikan diri. Marah atau emosi dalam bekerja bukan larangan, namun setidaknya tidak akan
menimbulkan kendala atau pengaruh negatif dalam bekerja. Tim akan memaklumi, mensupport
dan segera mengembalikan energi positif kita ketika menghadapi customer,”
tambah Erfina lagi.
Di
samping percaya diri dan teamwork,
poin lain adalah mengenali minat dan berpikir terbuka. Selama ini, orang akan
melakukan action pada sesuatu yang
dia minati saja. Padahal, faktanya banyak pembelajaran dan pengalaman bisa
didapatkan di luar hal yang selama ini kita kerjakan.
Itu
kenapa, mengenali minat juga harus dibarengi dengan sikap terbuka. Mau mencoba
sesuatu yang baru, disertai dengan menambah wawasan kita, bisa dengan ‘surfing’ internet, banyak bergaul dan
membaca, selalu update berita terbaru,
dan masih banyak lagi.
“Dasar
dari bekerja tanpa menjual, kita harus dapat feel dari pekerjaan kita terlebih dulu. Dengan begitu kita akan
melakukan pekerjaan dengan senang, bahkan seperti tidak sedang bekerja. Pada
akhirnya, akan menuntun kita untuk terus berkarya dan menghadapi konsumen,” kata
wanita yang biasa disapa bu Fina ini.
“Tapi
jangan salah lho, bekerja itu tidak selalu kita harus mencari zona nyaman dan
tidak mau keluar dari situ. Dalam kaitannya dengan bekerja tanpa menjual, ada
beberapa cara yang bisa membuat kita berkembang,”tambahnya.
Pertama
adalah kontrol proses. Salah satu yang bisa dilakukan di sini, selalu melakukan
pencatatan tentang apapun yang kita kerjakan. Baik itu hal apa saja yang akan
dilakukan (agenda kerja), maupun segala sesuatu yang kita tahu dan sudah dikerjakan.
Dengan
begitu, diharapkan kita bisa mudah melakukan langkah evaluate and adjust. Mengevaluasi dan membandingkan dengan apa yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Terakhir,
melakukan action. Dari apa yang sudah
dicatat dan evaluasi, kita bisa melakukan action
yang tepat.
“Saya
punya tagline menarik tentang bekerja tanpa menjual. Berangkat tanpa beban, masalah
tak jadi soal, pulang menyenangkan, karena target tetap menyenangkan,” tutup bu
Fina di akhir acara.
Sementara
itu, Maria Theresia Setiadi, selaku Corporate
Secretary GBT Laras-Imbang mengaku puas dengan sesi motivasi yang
diberikan.
“Kami
cukup puas dengan training yang
diberikan. Saya ingin, setelah acara ini para peserta bisa mengaplikasikan di
lapangan, jadi tidak hanya sekedar dipahami secara teori saja. Ke depan, saya
berharap ada program berkelanjutan, dan langsung diawasi oleh Bu Fina,” ungkap
wanita yang akrab dipanggil Bu Theres ini.