business-forum

coaches

More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Kamis, 19 September 2013

LEAN THINKING : INTINYA, MAKE IT SIMPLE SAJA

Suwito Sumargo menjelaskan langkah-langkah dalam konsep Lean.

Sebagai bentuk acara rutin, untuk memberikan materi tentang pondasi yang mutlak dimiliki dalam dunia bisnis, SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali) kembali mengadakan forum Business Mastery bertajuk “Lean Thinking”, Jum’at (16/08/13).
Suwito Sumargo, selaku pembicara menjelaskan konsep lean thinking perlu dipelajari, agar pemilik bisnis bisa menghemat modal usaha, baik dalam bentuk uang, sumber daya manusia (SDM) maupun waktu.
“Pada prinsipnya, lean thinking itu lebih pada proses. Bisa disebut juga dengan proses perampingan. Entah itu berupa step-step yang dibuat simple dan singkat (pendek). Dan menekan ‘waste’ yang terbuang,” tutur business coach yang juga pemilik GBT Laras Imbang ini.
Suwito menjelaskan, menekan ‘waste’ dalam lean enterprise tidak harus terkait dengan material produk yang lebih murah, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ataupun memangkas margin supplier. Ada beberapa prinsip yang ada dalam lean enterprise, salah satunya menentukan atau membuat spesifikasi nilai-nilai di mata customer. Nilai-nilai itu tidak harus selalu berupa produk saja, namun bisa berupa kerapian, delivery, ketepatan, sampai ketersediaan.
Misalnya pada produk teh botol. Sejalan dengan prinsip lean, wadah botol kaca diganti dengan botol plastik atau bahkan kemasan karton. Customer pun tidak mempermasalahkan hal itu, karena mereka lebih memperhatikan isinya (dalam artian kualitas atau rasa tehnya). Dan perubahan ini dinilai lebih praktis dan menguntungkan, karena kemasannya bisa langsung dibuang ketika sudah dipakai.
Contoh kedua, dalam hal pengadaan seminar. Yang terpenting bagi peserta seminar adalah bagaimana pembicara bisa komunikatif dalam menyampaikan materi, sehingga mudah dimengerti oleh mereka. Jadi, tidak perlu terlalu ribet pada pengadaan modul yang menarik, tapi justru fokus pada pemilihan pembicara seminar yang komunikatif dan ‘mumpuni’ dalam menyampaikan materi.
Lebih lanjut, Suwito juga memaparkan tentang kendala dalam melakukan prinsip lean. Diantaranya adalah ketidakmampuan owner untuk memahami prinsip dan mendelivery hambatan-hambatan dalam prinsip lean.
“Kegagalan lean thinking justru karena pelaku bisnis terlalu fokus pada alat dan metodologi, bukan fokus pada filosofi dan budaya dari lean itu sendiri. Mereka terlalu ribet dengan pertanyaan-pertanyaan bagaimana, dengan apa, caranya seperti apa,” tutur Suwito. “Budaya lean itu bisa dibentuk dengan membiasakan karyawan dan customer kita berpikir lebih sederhana. Menjalankan bisnis dengan proses yang sederhana, trial and error, namun tetap pada prinsip lean. Seiring dengan itu, lama-kelamaan para owner akan menemukan sendiri metode lean yang sesuai dengan alur bisnisnya. Intinya itu, make it simple saja,”tambahnya.

Senin, 16 September 2013

Seminar CYBWSS - SISTEM TEPAT DITERAPKAN, PROFIT NAIK 5X LIPAT

Humphrey Rusli dalam seminar "Controlling Your Business With Simple System II"

Dalam dunia bisnis, sistem sengaja dibuat untuk memfasilitasi perubahan ke arah tujuan usaha. Sayangnya, sebagian besar pelaku bisnis masih belum menyadari tujuan utama memiliki sistem bisnis. Fenomena inilah yang kemudian mendasari SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali) mengadakan seminar bertema “Controlling Your Business With Simple System”. Sebuah tema yang dirancang, agar para owner bisnis punya bekal bagaimana menerapkan sistem berbisnis perusahaan kelas dunia secara simple, mudah, dan efektif dijalankan.
Seminar yang diadakan di Ball Room SEA Corp, PTC Surabaya, Sabtu (14/09) ini merupakan seminar kedua, setelah sebelumnya sukses diselenggarakan pada sepekan lalu dengan tema sama. Hal ini mengingat banyaknya calon peserta dan kelas yang terbatas, untuk hasil edukasi yang maksimal.
Humphrey Rusli, selaku Chief Operating Officer (COO), sekaligus pembicara menjelaskan, ada beberapa hal yang akan dikupas dalam seminar ini. Diantaranya konsep dasar serta tujuan perlunya sistem dalam bisnis, beberapa mitos terkait sistem bisnis yang tidak benar, dan bagaimana menggunakan sistem untuk mendongkrak bisnis. Apabila diterapkan dengan benar, bisa mencapai profit 5x lipat, dengan investasi minimal, atau bahkan tanpa investasi.
“Selama ini banyak pemilik bisnis yang tidak paham sepenuhnya tentang konsep dasar sistem dalam bisnis. Mereka cenderung terprovokasi oleh teknologi canggih semata dan masih copy paste sistem dari perusahaan lain, tanpa tahu tujuan perubahan bisnisnya sendiri ke arah mana. Padahal, teknologi hanya salah satu alat bantu dalam sistem usaha,” tutur pria yang pernah menduduki peringkat #1 diantara tiga ribu lebih business coaches seluruh dunia ini.
Lebih lanjut, Humphrey juga memaparkan keuntungan mempelajari sistem yang simpel dalam berbisnis. Selain agar memiliki disiplin mendeskripsikan dan mengontrol arah bisnisnya, sistem bisnis yang simpel akan lebih ‘ramah pakai’ (user-friendly) dengan cara pemilik bisnis dalam menjalankan usahanya.
“Secara teknik, sistem itu merupakan alat untuk memfasilitasi perubahan dan agar bisa mengontrol arah bisnis kita. Nah, dengan sistem yang simpel dan user-friendly, akan membuat kita lebih mudah mengontrolnya. Bukan sebaliknya, kita yang dikontrol oleh sistem,” tutup Humphrey.

Jumat, 13 September 2013

Kerjasama Dengan SPAZIO - IRONIS, BANYAK PELAKU BISNIS TIDAK MENYADARI WAKTU DAN MODALNYA HILANG

Peserta serius mendengarkan materi "Leverage Your Business" dari Humphrey Rusli

PT. Surabaya Excellence Action (ActionCOACH East Java-Bali) mengadakan kerjasama dengan SPAZIO (Intiland Group) dalam sebuah seminar bertajuk “Leverage Your Business”. Hal ini sebagai salah satu bentuk pengejawantahan misi ActionCOACH untuk memberikan edukasi bisnis yang sesuai dengan perkembangan dan situasi bisnis saat ini.
Bertempat di Auditorium gedung Spazio, Rabu (11/09), acara ini menghadirkan Humphrey Rusli, selaku Chief Operating Officer (COO) SEA Corp. sebagai pembicara. Di sini, International Business Coach ini akan memberikan edukasi bisnis kepada owner bisnis umumnya di Surabaya dan sekitarnya, dan relasi bisnis Intiland (pemilik tenant di gedung Spazio) khususnya.
”Di sini, saya akan memberikan materi tentang seni menciptakan hasil bisnis yang besar secara smart. Inti dari tema Leverage Your Business adalah tentang bagaimana agar pengusaha punya daya ungkit agar bisnisnya profitable dan berkelanjutan,” tuturnya di tengah acara yang dihadiri oleh sekitar 50 owner bisnis ini.
Menurut Humphrey, ada 4 cara yang bisa dilakukan untuk mendaya ungkitkan sebuah bisnis menuju puncak sukses. Pertama adalah people and education. Dalam artian, bagaimana para owner bisnis menitik beratkan pada pembentukan tim yang solid dan pemberian training.
Kedua, efisiensi pada delivery dan distribusi, dimana owner bisnis harus punya bekal langkah ini dengan perencanaan dan pengaturan yang matang. Selain itu, sistem teknologi juga merupakan salah satu alat untuk meningkatkan daya ungkit bisnis. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, para owner bisnis bisa menggantikan sistem manual yang sebelumnya dipakai. Diharapkan, langkah ini bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya yang ada.
“Terakhir melakukan testing dan measuring. Pada dasarnya, semua orang khususnya pebisnis, merasa sayang jika harus kehilangan biaya secara sia-sia. Ironisnya, selama ini mereka bahkan tidak tahu jika banyak waktu dan uang mereka yang hilang secara percuma. Hal ini karena sebagian pelaku bisnis tidak melakukan uji ukur terhadap marketing atau pemasaran produknya, sehingga tidak menyadari spent waktu dan biaya yang hilang,” tekan Top Number One Business Coach tingkat dunia Juli 2013 ini
Di lain pihak, Fronika Puspita sebagai Event and Promo Coordinator SPAZIO merasa senang dengan kerjasama ini.
“Ke depan, kami berharap para owner bisnis, khususnya di wilayah Surabaya barat dan sekitarnya dapat menggunakan fasilitas di gedung Spazio sebagai pusat kegiatan bisnis dan lifestyle,” jelas wanita yang akrab dipanggil Fro ini. 

Kerjasama dengan Wismilak - EDUKASI BISNIS PREMIUM KEPADA AGEN DAN SELLER BERPRESTASI WISMILAK

Humphrey Rusli memberikan edukasi bisnis "From Super Boss to Super Team" kepada para agen dan teller terbaik Wismilak Group dari seluruh Indonesia.

Setelah menggandeng beberapa perusahaan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial untuk memberikan edukasi bisnis dan meningkatkan perekonomian, khususnya di wilayah Surabaya, kini SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali) bekerjasama dengan PT. Gawih Jaya (Wismilak Group) dalam acara intern Wismilak bertajuk PT. Gawih Jaya Europe Gathering Tour.
Bertempat di Resto Nine, acara yang diadakan pada 10 September 2013 ini, menghadirkan pembicara Humphrey Rusli, Chief Operating Officer (COO) SEA Corp., sekaligus pemenang ‘Associate Coach of the Year 2012 dan 2013’ tingkat internasional dan ‘Sales Coach of the Year 2012’ se-Asia dan Australia.
Menurut Humphrey, dalam edukasi bisnis bersifat premium ini, dirinya akan memberikan materi bertema “From Super-Boss to Super-Team”. Sebuah tema yang diangkat, agar pemilik bisnis berujung pada bisnis yang sukses dan berjalan tanpa tergantung kehadiran mereka.
“Saat ini 96% perusahaan tidak bisa berjalan tanpa kehadiran pemiliknya. Kondisi ini terjadi karena para ‘owner’ bisnis tidak fokus pada ‘team building’, namun lebih menghadapi para customers (konsumen). Padahal, kewajiban menghadapi konsumen ada pada pundak tim bisnis. Kalau para pemilik bisnis hanya terpusat menghadapi konsumen, begitu juga timnya, maka yang ada bisnis menjadi terbengkalai,” jelas pria yang hobi membaca ini.
Humphrey Rusli bersama jajaran Direksi PT. Gawih Jaya (Wismilak Group)
Di lain pihak, Ricky Junaidi, selaku National Sales Manager Wismilak Group bertutur, gathering dan pemberian edukasi bisnis ini merupakan bentuk apresiasi terhadap agen dan seller PT. Gawih Jaya (Wismilak Group) yang berprestasi, sebelum diberangkatkan ke Eropa.
”Meskipun beberapa agen dan seller di bawah Wismilak Group sudah mapan, namun sebagian besar bisnisnya masih bersifat running, dan belum memiliki tim yang solid untuk mendukung bisnis ke depannya. Dengan kerja sama ini, kami berharap mereka dapat meningkatkan prestasi dalam bisnis mereka, melalui pondasi tim yang kuat,” papar Ricky.
Sebagian peserta yang hadir, juga mengaku adanya problem tim yang selama ini terjadi. Diantaranya Retno, salah satu agen Wismilak dari Kotabaru, Kalimantan Selatan.
“Selama ini problem yang sering terjadi adalah kurangnya waktu untuk saling sharing dan evaluasi. Intinya koordinasi tim kami kurang,” tutur Retno. “Edukasi bisnis yang diberikan pak Humphrey bagus dan sangat memberi masukan buat saya, khususnya terkait dengan manajerial dan tim bisnis,” tutupnya. 

Rabu, 04 September 2013

REVITALISASI POS INDONESIA : GELIAT RAKSASA YANG LAMA TIDUR

Suwito Sumargo (kanan) dan Ramadhani (kiri)


‘Goodbye China, Hello Indonesia’. Ungkapan Nouriel Roubini ini seakan mewakili isi buku “Marketing for Turnaround”, yang dibedah dalam acara Book Club (23/08/13). Buku yang ditulis oleh Hermawan Kartajaya ini berisi langkah-langkah transformasi Pos Indonesia, dari Postal Company menjadi Network Company.
Acara yang diadakan oleh SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali) ini menghadirkan pembicara Ramadhani, Program Development Consultant MarkPlus Institute dan Business Coach serta pendiri PT. GBT Laras Imbang, Suwito Sumargo, sebagai moderator acara.
Dipaparkan, Pos Indonesia pada awalnya belum melakukan marketing dengan baik. Jadi, meskipun tidak memiliki hutang, perusahaan jejaring raksasa berusia 266 tahun sejak zaman Belanda ini, pada tahun 2008 menderita kerugian miliaran rupiah. Itu kenapa, Pos Indonesia kemudian dianalogikan sebagai raksasa yang sedang tidur.
Proses pembenahan dimulai, ketika tahun 2009, I Ketut Mardjana sebagai President Director PT. Pos Indonesia merumuskan “Revitalization and Turnaround Strategy”, yang bertujuan menjadikan Pos Indonesia dari post company menjadi network company. Menariknya, konsep ini banyak yang selaras dengan konsep yang pernah diberikan oleh Hermawan kepada Pos Indonesia sebelumnya.
“Konsep turnaround sebenarnya adalah berani berubah atau merubah sesuatu melalui tahapan-tahapan yang ada,” jelas Ramadhani terkait  turnaround strategy.
Proses marketing turnaround Pos Indonesia berjalan dalam beberapa periode. Dimulai dengan proses modernisasi dan pemberdayaan, sebelum akhirnya melakukan pemasaran agar produk dan layanannya lebih banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Beberapa langkah seperti menambah jaringan, bekerjasama dengan instansi lain, juga dibarengi dengan antisipasi terhadap fase krisis, untuk memantapkan diri menjadi network company berkelas internasional.
Strategi ini yang kemudian membuktikan, Pos Indonesia sebagai raksasa tidur yang sudah mulai terbangun. Ketika sebagian perusahaan pos di sebagian negara di dunia mulai bangkrut akibat krisis utang dan dampak digitalisasi, sebaliknya Pos Indonesia selalu meraup untung.
Bila strategi turnaround ini bisa mewujudkan Pos Indonesia lebih dari sekedar apa yang disebut Hermawan dengan More Than the Giant Network Company, bukan tidak mungkin Pos Indonesia menjadi agent of change bagi perubahan ekonomi yang lebih baik di negeri ini.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Kerjasama dengan JMP - BISNIS KELUARGA = BISNIS NO.1 KELUARGA NO.2

Humphrey Rusli-COO SEA Corp.+Pembicara (kiri) dan Prasetyo-Kabag Event & Promotion (kanan)

Membangun sebuah bisnis keluarga, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan dan problem yang harus dihadapi, mulai dari permasalahan bisnis sampai keprofesionalan untuk tidak mencampur-adukkan antara bisnis dan masalah keluarga. Untuk itulah, bekerjasama dengan Jembatan Merah Plasa (JMP), SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali) menyelenggarakan seminar bertajuk “5 Ways to Super Profitable Family Business”, 27 Agustus 2013.

Bertempat di Ballroom JMP Surabaya, acara ini dihadiri oleh beberapa pemilik bisnis, khususnya para tenant di Jembatan Merah Plasa. Humphrey Rusli sebagai pembicara berujar, selain mengupas trik rahasia, lebih jauh seminar ini bertujuan agar peserta (owner bisnis) paham, apa fundamental membangun bisnis  keluarga yang profitable dan sustainable.

“Selama ini banyak yang masih mengedepankan urusan intern keluarga. Padahal dalam bisnis keluarga, bisnis tetap yang terpenting, dan keluarga nomor dua. Problem lain yang sering terjadi adalah tidak adanya jobdesc yang jelas. Selain itu sebagian besar masih tidak fair, entah itu dari profesionalisme kerja yang tidak dinilai, sampai beban kerja yang berbeda antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain,” jelas Humphrey terkait problem dalam bisnis keluarga.

Seminar Pertama
Kabag Event dan Promotor JMP, Prasetyo, bertutur, pihak manajemen merasa senang dengan kerjasama ini, karena ini merupakan pertama kalinya pihak JMP mengadakan seminar yang ditujukan untuk para tenant mereka.

“Acara ini luar biasa. Saya berharap, ke depannya pesertanya lebih banyak dan semakin antusias untuk menerima edukasi bisnis dari ActionCOACH,” kata pria yang akrab dipanggil Pak Pras ini.

Lebih jauh, para peserta yang hadir juga puas dengan materi yang diberikan. Salah satunya, Ani Wahyuni Rezeki, Store Manager Batik Trusmi Cirebon cabang Surabaya.
“Penjelasannya sangat gamblang dan mudah diserap. Coach Humphrey banyak memberikan contoh-contoh, sehingga secara teknik kita paham, dan ini sangat berguna untuk kami terapkan dalam pengembangan bisnis, mulai dari pengaturan SDM sampai pengembangan produk,” paparnya.

Rabu, 28 Agustus 2013

CEO PowerLunch : EDUCATION IS THE BEST MARKETING STRATEGY


Mendapat konsumen loyal bukanlah sebuah keberuntungan semata. Lebih lanjut, poinnya adalah bagaimana strategi yang digunakan. Hal ini disampaikan oleh Humphrey Rusli, dalam CEO Power Lunch, sebuah acara rutin SEA Corp. (ActionCOACH East Java & Bali) yang ditujukan khusus untuk para owner bisnis.

Coach Humphrey memberikan materi tentang "Getting and Keeping Best Customer"
Bertempat di Kahuripan Room, hotel Sheraton Surabaya (24/07/13) acara ini mengangkat tema “Getting and Keeping Best Customer”. Kendala utama untuk mendapatkan customer yang ‘baik’ ternyata terletak pada tim. Seperti diungkapkan Humphrey, tim dalam sebuah perusahaan, harus punya konsistensi untuk menembus level best customer.

“Kami para business coaches melihat, selama ini owner bisnis masih disibukkan berbagai masalah seperti keuangan, distribusi barang dan sebagainya, sampai melupakan tim mereka. Padahal, how well you train your team menentukan seberapa cepat Anda mendapatkan best customer Anda,’ tegas COO SEA Corp. sekaligus business coach internasional ini.

Humphrey menyebut, ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol sebuah tim. Pertama, siapa orang yang tepat untuk melakukan itu (who’s doing it) dan bagaimana owner bisnis mengontrol timnya (how do you control your team).

Lebih lanjut, selain training tim, kunci utama terletak pada strategi. Dalam getting and keeping best customer, strategi berarti melakukan “education-based marketing”, sebuah konsep marketing yang didasarkan pada pemberian edukasi pada masyarakat atau prospek yang dituju.

Getting your best customer is not about luck. Ada proses dan strategi yang dijalankan untuk mencapai semua itu, salah satunya dengan membuat calon customer kita teredukasi. Selain membangun kepercayaan, keuntungan lainnya akan lebih banyak menarik orang, karena Anda mengedukasi mereka, tanpa terlihat selling barang Anda,” papar pria yang akrab dipanggil coach Humphrey ini.

Pendapat para CEO :
1.       Wahyudi Jonathan – Gaya Indah
“Gaya penyampaian materi dalam CEO Power Lunch lebih pada komunikasi 2 arah. Kita sebagai business owner lebih dihargai dan tidak dihakimi, karena coach Humphrey merangkum dan menyamakan beberapa pemikiran peserta yang berbeda. Materi yang diberikan juga mengena. Sifatnya mendasar dan berguna memancing para pemilik bisnis untuk diterapkan dalam usaha mereka.” 

2.       Yudi Chandra – GBT Laras Imbang
“Materi yang diberikan lebih fokus dan tidak melebar. Sifatnya juga simpel dengan gaya penuturan yang mudah dicerna, sehingga kami juga bisa dengan mudah mengaplikasikannya.”