Beberapa
waktu lalu saya diminta untuk membawakan suatu Master Mind group bertema: Creating Powerful CEO’s. Group ini dihadiri
oleh para pemilik bisnis
dari berbagai bidang usaha dan kebanyakan peserta ingin mengetahui apa yang
membuat perusahaan, khususnya corporate,
menjadi solid dan berkembang besar. Apakah karena kemampuan kognitif CEO semata
ataukah ada hal-hal
lain.
CEO
yang handal tentunya akan membawa perusahaan menuju ke tujuan jangka panjangnya,
layaknya sebuah kapal yang
tergantung Nahkodanya. Untuk itu kemampuan kognitif memang sangat
diperlukan dan tidak bisa diabaikan. Namun ternyata yang membuat perusahaan
menjadi berkelas dan mempunyai dampak signifikan ke masyarakat luas adalah perusahaan
yang dikomandoi oleh CEO yang ber”karakter” dan mampu memiliki team yang juga
ber”karakter”. Apa artinya ini?
Survival mode:
Perusahaan baru dimulai dan membutuhkan cash
or revenue hari demi hari
Stability Mode: Perusahaan sudah mulai
mendapatkan ritme kerja, loyal customers
dan mulai tersistemisasi
Success Mode:
Perusahaan masuk ke masa keemasannya atau kejayaan dan memiliki goal jangka
panjang yang terarah dengan baik. Kelimpahan materi adalah salah satu indikasinya,
team yang solid dan
aturan main yang teratur dengan baik. Customer loyal yang sebagian besar sudah
menjadi raving fans menjadi penopang utama di level ini.
Significance Mode:
Nah, di sini perusahaan sudah menjadi fungsi penting dan krusial dalam kehidupan
masyarakat dan berdampak luas dan dalam secara sosiologis, ekonomis, maupun cultural. Di sinilah waktu dimana a GREAT CEO akan
lahir.
Karakter
adalah kombinasi dari sekumpulan kualitas moral, etika, sifat-sifat dasar, kemampuan,
pemikiran dasar (default thinking pattern)
dari pribadi per orangan. Karakter akan menyiratkan, mendefinisikan, dan membedakan
satu orang dengan yang lainnya dan akan menjadi acuan untuk segala tindakan
dalam keseharian mereka. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa karakter yang
baik akan menentukan masa depan orang tersebut.
Di dalam dunia
korporasi, dan dalam kegiatan bisnis yang penuh tantangan dan tekanan, seringkali yang membedakan perusahaan yang
berdampak (significance) dan kurang
berdampak terhadap lingkungan adalah seberapa besar pengembangan dan
pengaktualisasian karakter ini
terbentuk. Karakter ini tentunya bukan hanya milik CEO semata namun yang lebih
penting adalah karakter top level
management secara keseluruhan.
Pengembangan
dan aktualisasi karakter
dimulai dengan penerimaan dan pengakuan terhadap nilai-nilai di setiap individu
para pemimpin di korporasi tersebut. Penguasaan coaching
skills memampukan CEO untuk membangun genuine interest terhadap pribadi para
eksekutif, dan tidak lagi semata mata menghargai mereka hanya sebagai alat
untuk mencapai sasaran perusahaan saja.
Pendekatan
coaching akan membuat hubungan
menjadi lebih produktif dan para eksekutif mempunyai wadah untuk
mendapatkan feedback atas performa
kerja mereka selama ini, bukan untuk kepentingan perusahaan semata, namun lebih
kepada kepentingan akan pengembangan diri untuk kebaikan mereka sendiri.
Para
CEO dengan skill coaching akan mampu
untuk membantu para eksekutif mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan masing-masing pribadi mereka dan
untuk kemudian disinergikan
dengan aspirasi pribadi dan karir mereka. Dampak coaching ini akan membawa para eksekutif mempunyai inner driving force yang akan terus menerus menarik mereka sedikit demi sedikit
menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, mendaki dan menaklukkan
tantangan yang lebih besar dari sebelumnya.
Sudah
siapkah anda membawa
perusahaan dan diri anda sendiri “to be the best you can be”?
* Coach Humphrey Rusli:
- Pelatih
bisnis dengan pengalaman International Marketing selama lebih dari 15 tahun.
- Pemenang
International Coach of The Year 2012
(Australia), 2013 (Beijing) dan 2014 (Indonesia).
- Telah
membantu kliennya meraih peningkatan profit dari 20% hingga 2000% melalui
sesi-sesi coachingnya.
0 komentar:
Posting Komentar