Beberapa minggu terakhir, kurs USD menjadi hot topic. Di setiap forum pertemuan pengusaha, saya selalu ditanya
dan dimintai pendapat/nasehat: “Coach, ini sudah krisis bukan? Apa yang harus
kita lakukan?” atau “Menurut Coach, kapan krisis ini berakhir?”.
Yang terjadi sekarang ini, krisiskah? Andai memang benar krisis, apa yang
bisa kita lakukan?
1. Cash
Jaga dan pertahankan agar perusahaan tetap masih
bisa mendapatkan fresh-cash,
sesedikit apapun. Dimasa krisis tahun '97 - '98, fresh cash saya peroleh (antara lain) dari penjualan asset non-produktif.
2. Hemat
Perketat dan kurangi segala macam pengeluaran.
Prioritaskan pengeluaran hanya yang essential
saja. Penghematan yang paling berkesan di tahun' 98 ialah memotong gaji direksi.
3. Hutang dan Piutang
Salah satu pengeluaran yang harus diperketat adalah
pembayaran bunga dan cicilan. Peninjauan ulang perjanjian hutang merupakan
salah satu solusi. Sementara itu, memperpendek umur piutang dan memastikan
penagihan akan membantu aliran dana masuk.
4. Creative Sales
Penetrasi ke ceruk pasar baru atau meluncurkan
produk baru, merupakan upaya bertahan yang jitu di situasi seperti sekarang.
Saya masih ingat, di masa krisis dulu, pabrik susu formula meluncurkan kemasan
karton atau sachet yang harganya
lebih murah. Saat itu, kemasan refill
juga mulai diperkenalkan.
5. Keep It Up
Pertahankan karyawan terbaik Anda. Dan jangan lupa
menjaga semangat mereka. Karyawan yang jempolan merupakan asset yang harus
dipertahankan hingga krisis berakhir.
Tetaplah optimis, positive thinking: krisis akan segera
berakhir. Salam
The NEXT Level!
** Coach Suwito Sumargo: The Winner Supportive Coach Award & System
Award 2014 (Business Excellence Forum Award 2014)
0 komentar:
Posting Komentar