Suwito Sumargo, selaku pembicara HR Forum : The Art of Persuasion. |
Dalam
dunia bisnis, kemampuan persuasi bukan hanya penting dimiliki oleh pelaku
marketing atau sales saja. Lebih
jauh, para owner bisnis juga harus
menjadi seorang ‘great persuader’
dalam perusahaan. Itulah yang dibicarakan dalam Human Resource (HR) Forum bertajuk “The Art of Persuasion”, Jum’at
(27/09) lalu. Acara yang rutin diadakan SEA Corp. (ActionCOACH East Java-Bali)
tiap bulan ini, bertempat di Surabaya Room, SEA Office, PTC Surabaya.
“Acara ini bertujuan untuk penyadaran diri
sendiri, bahwa kalau kita ingin menjadi pemimpin panutan, maka harus punya kemampuan
untuk mempersuasi orang lain. Seni persuasi memungkinkan seorang pemimpin lebih
mudah menjual ide kepada bawahannya, sehingga dia bisa mewujudkan tujuannya,”
papar Suwito Sumargo selaku pembicara.
Setidaknya
ada 6 ciri yang dimiliki untuk menjadi seorang ‘great persuader’. Pertama, karakter yang kuat. Misalnya jika seseorang
dominan berkarakter D (Dominance),
maka dia memiliki sikap tegas dalam mengambil keputusan. Bila orang itu berkarakter
I (Influence), maka dia cenderung
antusias dan penuh percaya diri.
Suwito
memaparkan, pada umumnya, bentuk karakter bisa dikelompokkan menjadi 4 macam:
karakter D (Dominance), I (Influence), S (Steadiness), dan C (Compliance).
Orang yang dominan berkarakter D cenderung orang yang cepat mengambil
keputusan, memiliki ego yang sangat tinggi, dan selalu ingin tampil di depan.
Orang I cenderung sebagai orang yang mampu meyakinkan dan memaksa orang lain
untuk melakukan sesuatu. Orang dengan karakter S adalah orang-orang yang sabar,
meski kadang kurang tegas dalam mengambil keputusan. Sedangkan orang dengan
dominan karakter C, cenderung sebagai orang yang detil dan teliti.
“Sebenarnya
karakter ini bisa dibentuk melalui pendidikan dan pelatihan. Jadi misalnya dia
aslinya berkarakter D, maka seiring waktu, melalui pembelajaran dan pengaruh
lingkungan, bisa saja dia berubah menjadi orang dengan karakter C atau I yang
kuat,” ungkap pria yang akrab disapa coach Suwito ini.
Ciri
berikutnya yaitu adanya confidence
(percaya diri), sikap positif (positive
attitude) yang dimulai dari positive
thinking, serta kemampuan dalam menjalin hubungan dengan orang lain (networking & relationship skills).
“Rasa
percaya diri sangat diperlukan, karena hal ini bisa membuat seseorang lebih
yakin bisa mempengaruhi orang lain. Networking dan relationship skills juga
penting, karena tanpa ini seseorang tidak akan pernah menjadi great persuader,”
tegas coach Suwito.
Ciri
lainnya yaitu berorientasi pada hasil (result
oriented) dan selalu tidak pernah merasa puas (high level of unsatisfaction).
“Keenam
ciri ini tidak mutlak dimiliki atau selalu ada, bisa sebagian saja. Dan
menariknya, semua bisa dibentuk melalui pendidikan dan pelatihan,” tambah coach
Suwito.
Dalam
HR Forum, pria yang juga pemilik PT. GBT Laras Imbang ini, juga menyebutkan
elemen yang harus dibentuk. Beberapa diantaranya build rapport (membangun percakapan yang baik), focus listening (deep listening) dalam artian memberikan intensi dan perhatian penuh
pada orang yang berbicara, questioning
(clear sense of purpose), dan constructive
feedback.
Dalam
hal questioning, ada 4 tujuan berbeda
yang bisa diejawantahkan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang membuat orang
lain untuk memutuskan sesuatu (to decide),
pertanyaan yang membuat orang lain untuk melakukan sesuatu (to take action), pertanyaan untuk mengubah
pandangan orang lain (to change mind),
dan pertanyaan yang fokus untuk hal-hal tertentu (to focus on certain things).
0 komentar:
Posting Komentar