Suasana forum Book Club "Pemimpin dan Perubahan" |
Leader
is agent of change. Pun di dunia bisnis,
seorang pemimpin berada di garda terdepan dalam menghadapi segala perubahan,
sekaligus membawa kemudi bisnisnya mencapai puncak sukses. Bagaimana cara
pemimpin untuk mengelola perubahan itulah yang kemudian didiskusikan dalam forum
bedah buku “Pemimpin dan Perubahan”, Jum’at (18/10) kemarin.
Acara yang dikemas dengan nama
“Book Club” ini merupakan upaya PT. Surabaya Excellence Action (ActionCOACH
East Java-Bali) untuk menghadirkan atmosfir pembelajaran bisnis dengan membedah
buku-buku, yang kemudian didiskusikan dan dihubungkan dengan permasalahan bisnis
yang ada.
Ruaniwati, selaku CEO Dash
& Associates sekaligus pembicara acara ini menjelaskan, secara garis besar
buku “Pemimpin dan Perubahan” ini berisi hasil interview dan riset beberapa
pemimpin perusahaan yang cukup representatif di indonesia, khususnya bagaimana
model kepemimpinan mereka di tengah perubahan yang terjadi.
“Secara garis besar, buku ini
menerangkan bagaimana pemimpin Indonesia dalam mengelola perubahan, serta
mengemukakan pendekatan budaya pemimpin Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh
budaya hierarkis. Hierarki disini bisa diartikan, bahwa pemimpin itu dianggap
sebagai bapak atau ibu yang menopang, mengayomi, dan menjadi teladan bagi anak
buahnya. Pemimpin dulu yang bertindak, baru diikuti oleh anak buahnya. Dengan
begitu, seorang pemimpin dituntut harus cepat mengambil langkah untuk
menghadapi perubahan,” paparnya di sela-sela acara yang bertempat di Ballroom
ActionCOACH, Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya ini.
Lebih jauh, Ruani bertutur,
bahwa dewasa ini kita berada di landscape
bisnis yang selalu berubah. Karenanya, diperlukan seorang pemimpin yang tanggap
mensiasati fenomena yang terjadi.
“Sekarang ini kita berada pada
landscape bisnis yang selalu berubah. Dalam masyarakat hierarki Indonesia,
sosok pemimpin sebagai pemberi arah menjadi sangat penting untuk mengambil
keputusan dan menggerakkan anak buahnya, menanggapi perubahan dengan cara
berbeda juga, sesuai dengan landscape yang ada. Perubahan tidak harus selalu bersifat
strategis namun juga bisa dengan melakukan perubahan kecil yang sifatnya rutin,
misalnya mengubah pola penjualan,”
tegas perempuan yang akrab disapa bu Ruani ini.
Salah
satu peserta yang hadir, Wahyudi Jonathan berpendapat, memang tidak mudah bagi
pemimpin untuk menggerakkan anak
buahnya, bersama-sama menghadapi perubahan. Untuk itu diperlukan sikap
terbuka dari seorang leader. Misalnya
dengan menunjukkan sikap sejajar dengan karyawan, seperti saling sharing, tidak keberatan meluangkan
waktu mendengar cerita dan keluhan mereka.
“Sikap
terbuka memungkinkan seorang leader lebih dekat dengan timnya. Meskipun tidak
mudah mengajak tim berjalan bersama demi kemajuan perusahaan, tapi minimal, sebagai
langkah awal kita ada dan dianggap oleh mereka,” kata pria yang juga CEO PT. Gaya
Indah ini bijak.
0 komentar:
Posting Komentar