Salah satu aspek penting dalam
Recruitment adalah Rekomendasi. Rasanya
wajar saja bila kita mendahulukan kandidat yang direkomendasikan oleh teman,
rekan bisnis dan keluarga. Tapi, yang sering terjadi adalah kandidat yang
direkomendasi ternyata tidak bagus-bagus amat performance-nya. Jadi, bagaimana baiknya?
Coba kita cermati apa
yang biasanya terjadi. Suatu hari, pak Riyan (pengusaha ekspedisi) bertanya ke
karibnya, pak Sam.
"Pak Sam, punya
kenalan yang sedang cari kerja?"
"Ehm...Oh ada,
orangnya masih muda dan genit pula. Dulu pernah ikut saya sebentar, tapi
sekarang sudah berhenti."
"Apakah pak Sam
masih punya kontaknya? Atau saya minta tolong disampaikan ke dia, kapan-kapan
minta dia untuk menemui saya."
Itu cuplikan
percakapan pak Ryan dan pak Sam.
Singkat cerita, Doni
(orang muda yang diceritakan pak Sam) pun akhirnya diterima kerja di perusahaan
pak Ryan. Tanpa seleksi yang rumit, pak Ryan hanya menanyakan apa saja
pekerjaan dia saat ini dan apakah Doni bersedia pindah kerja?
Tampaknya pak Ryan
terkesan dengan apa yang disampaikan Doni saat interview. Apa yang disampaikan
Doni, cocok dengan cerita pak Sam. Ternyata, setelah beberapa waktu, baru
kelihatan karakter aslinya Doni.
Kita ini sering
percaya saja atas rekomendasi yang diberikan. Terutama bila rekomendasi itu
datang dari orang yang sudah kita kenal. Padahal, si pemberi rekomendasi belum
tentu kenal betul dengan si calon karyawan. Atau si pemberi rekomendasi bukan
seorang yang jeli dalam mengamati karakter seseorang. Bahkan si pemberi
rekomendasi bukan seorang yang kompeten dalam menilai karakter dan performance.
Dalam menyeleksi
seorang pelamar, sebaiknya kita sudah punya kriteria yang jelas tentang
kompetensi dan karakter yang wajib dimiliki seorang kandidat. Kompetensi dan
karakter yang dibutuhkan adalah yang sesuai dengan jabatan atau pekerjaannya.
Misalnya, kita butuh
seseorang yang mampu bekerja mandiri di posisi admin/ accounting. Maka sebaiknya si pelamar kita pastikan punya keahlian
di bidang accounting. Dan punya
integritas yang baik.
Apakah kita sudah
punya kriteria tentang kompetensi dan karakter untuk setiap posisi penting di
perusahaan kita?
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito Sumargo:
- Memiliki pengalaman
membangun Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year 2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah banyak membantu
kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.
0 komentar:
Posting Komentar