More Video! Visit : BARACoaching Channel on Youtube

Kamis, 18 Februari 2016

TIM BEDA GEN - By: Coach Ruaniwati*

"Memang beliau berpengalaman, tapi nggak fleksibel," demikian komentar seorang anak muda tentang seorang koleganya.
Atau pernah dengar komentar seperti ini:
"Saya nggak habis pikir anak muda jaman sekarang, kerja nggak pakai kantor, jam sekenanya dan kerja di rumah. Siapa yang mau bayar orang kerja begitu?" Ini komentar seorang berusia 50 tahun tentang keponakannya.
Inilah yang sedang terjadi di seputar dunia kerja kita, dan akan semakin kelihatan perbedaan yang tajam dalam tahun- tahun yang akan datang.
Apa sebabnya? Tentu saja karena setiap orang dalam tim kita berbeda. Coba kita soroti lebih dalam. Dalam perkembangan bisnis akhir-akhir kita, setidaknya ada 3 generasi yang bersama-sama bekerja.
Generasi "baby boomer" (48-65 tahun), gen "X" (35-47 tahun), gen "Y" (17-34 tahun) dan yang paling bontot, gen "Z" (yang kira-kira lahir di atas tahun 2000- belum bekerja).
Saya pribadi mendapati bahwa cara setiap generasi bekerja berbeda. Dan karena disebabkan oleh perkembangan teknologi yang luar biasa cepat, maka perbedaan ini jadi semakin tajam.
Baby boomer misalnya, berpendapat bahwa yang disebut bekerja itu ada waktunya, misalnya jam 8 sampai 5 dan di tempat tertentu (kantor, pabrik dan lain-lain).
Sedang gen Y berpendapat, karena kecanggihan teknologi, mereka bisa berkantor di mana saja, atau sambil ngopi di cafe. Baju casual, yang penting gadget harus dibawa dan harus on. Mereka bisa bekerja di segala waktu. Anywhere, anytime, casual outfit.
Sebaiknya boomer: one place, working hour, professional outfit atau seragam kantor.
Jadi dengan perbedaan tersebut, bagaimana jika mereka ada dalam 1 tim? Bagaimana kita sebagai pebisnis memimpin atau me-manage mereka untuk dapat mengerjakan proyek bersama? Apakah kelebihan masing-masing generasi bisa didayagunakan untuk kepentingan usaha? Mari kita telaah plus dan minus-nya secara singkat:
Baby boomer: Berpengalaman, matang dalam pengambilan keputusan, biasanya lebih bijak memahami tantangan di depan. Rata-rata anak mereka sudah besar atau dewasa sehingga mereka lebih fokus bekerja. 
Gen X. Pendidikan formal baik, cukup punya pengalaman bekerja, melek teknologi (mereka ada di masa transisi dari teknologi analog ke digital), kandidat terbaik memegang kepemimpinan.
Gen Y. Melek teknologi, biasanya tidak hanya mendapat pendidikan formal, tapi mampu self-learning dari berbagai sumber di seluruh dunia menggunakan Internet. Sosialiasi menurut mereka tidak harus selalu dengan tatap muka. Bekerja kadang-kadang tidak dengan aturan tertentu.
Tantangan perbedaan generasi inilah yang dihadapi pebisnis sekarang. Ada 3 kiat yang menolong para pemimpin tim (biasanya gen X) untuk memadukan dan me-manage tim-nya sehingga mempunyai kekuatan yang luar biasa.
1. Fokus
Temukan tujuan bersama yang ingin dicapai oleh semua orang dalam tim. Fokus pada kekuatan dan talenta anggota tim yang saling memberi dampak baik pada tim.
2. Komunikasi
Buatlah sistem komunikasi yang mudah untuk semua orang sehingga informasi yang sama untuk setiap orang, just in time, all the time.
3. Customize
Pastikan Anda menjaga semangat tim untuk melakukan pekerjaan mereka lebih baik, lebih cepat, dan lebih hemat dengan memberikan insentif yang berhubungan dengan prestasi mereka. Pemberian insentif yang aturannya seragam tidak lagi cocok untuk tim berbeda generasi.


Siap meng-optimal-kan tim Anda? Salam The NEXT Level!

0 komentar:

Posting Komentar