Rabu
(18/12/13), SEA Corp. (ActionCOACH East Java & Bali) kembali mengadakan
forum ‘CEO PowerLunch’ di Hotel Sheraton Surabaya. Acara yang bertajuk “CEO as
A Great Coach” ini menghadirkan Humphrey Rusli, selaku pembicara sekaligus
Chief Operating Officer (COO) SEA Corp.
Dalam forum yang dihadiri oleh para CEO dan owner bisnis ini, coach Humphrey
bertutur bahwa tema CEO as A Great Coach didesain karena banyak CEO yang masih
mengerjakan tugas-tugas harian (bersifat taktik dan praktikal). Dia belum
sadar, bahwa tugas CEO bukan pelaksana, melainkan sebagai kapten untuk mencapai
target jangka panjang.
“Lalu mengapa coaching?
Karena pada prakteknya coaching bukan
memerintah, namun lebih bersifat memberdayakan anak buah, sehingga mereka bisa
mengoptimalkan kemampuannya. Seorang CEO yang baik akan membantu mengeluarkan belief bahwa anak buahnya punya
kemampuan, sehingga mereka akan termotivasi dan melakukan yang terbaik,” papar coach
Humphrey
Selanjutnya international
business coach ini menyebut, survey membuktikan bahwa efektivitas kerja
mengalami kenaikan sebesar 22% setelah dilakukan training karyawan pada
beberapa perusahaan. Namun, efektivitasnya akan naik sebesar 88%, jika dicombine dengan coaching. Sayangnya, selama ini sebagian besar CEO mengalami kesulitan
untuk menjadi seorang ‘coach’ yang hebat. Selain tidak memiliki kesamaan visi
dengan tim, kendala tersebut berasal dari kebiasaan CEO yang suka memerintah,
bukan memberi pertanyaan dan memotivasi anak buahnya.
“Sering CEO merasa lebih tahu dan senior dari timnya,
sehingga yang ada budaya memakai parameter ‘saya’, bukan parameter dari anak
buah. Para CEO terbiasa untuk lebih mendengar pendapat diri sendiri,” tambah
coach Humphrey.
Dalam kesehariannya, top #1 International Business
Coach Juli 2013 ini telah melatih dan menjadi pendamping ratusan owner bisnis untuk mencapai sukses. Jadi
materi yang diberikan juga bukan hanya teori semata, namun lebih pada
pengalaman dan praktek yang dihadapi di lapangan. Beberapa hal yang didiskusikan
dalam forum ini, mulai dari teknik mencoaching,
seni bertanya, memotivasi tanpa memerintah, proses mengoptimalkan SDM, sampai
bagaimana mempersiapkan CEO ke level berikutnya untuk menjadi better CEO.
“Intinya, hal yang yang menjadikan anda sukses menjadi
CEO sekaligus coach adalah bukan pada
apa yang anda tahu, tapi apa yang anda lakukan dengan apa yang anda tahu,”
tegas coach Humphrey di akhir acara.
Pendapat
para CEO :
1. Hermanto
– CENTRAL TECHNIC
Materi yang diberikan cukup
bermanfaat. Saya sependapat dengan coach Humphrey bahwa konsep coaching dalam satu perusahaan itu tidak
harus dengan memberi perintah, namun lebih pada memancing anak buah kita untuk
termotivasi mencoba sendiri dan mengoptimalkan kemampuan mereka.
Sejauh ini saya sudah
menerapkannya, meskipun terbentur pada beberapa kendala, seperti budaya yang
belum terbentuk dan ketidaksiapan anak buah. Sehingga kadang saya juga masih
harus mengerjakan hal-hal yang bersifat operasional.
1. Kris
Dwiantoro – PT. NISRINA INDONESIA
Menurut saya, perusahaan bisa
menerapkan budaya coaching, apabila
timnya sudah mahir, baik dalam skill
maupun knowledge. Kalau belum, maka
harus melalui proses training
terlebih dahulu. Kebetulan, di perusahaan saya ada semacam training centre untuk para kader baru. Hal ini agar mereka paham
bagaimana bermain dalam bisnis yang kita jalankan, sekaligus memaksimalkan
kekuatan mereka.
Inti dari CEO as a great coach adalah bagaimana kita
sebagai pemimpin sekaligus menjadi pelatih, dimana yang bermain dalam bisnis
adalah tim. CEO bertindak sebagai pengendali, meluruskan tim ketika ‘jalan’nya mulai
kurang terarah.