“Masukkan 2 ekor ayam dewasa, ke dalam sepanci besar air bersih. Panaskan
panci itu dengan api kecil selama 4 jam. Lalu dinginkan.”
Ini adalah
resep andalan nenek, saat membantu kakek berjualan. Konon, kuah buatan nenek
sangat terasa kaldunya. Angka-angka dan urutan di atas hanya karangan saya.
Karena yang sebenarnya jauh lebih rumit.
Pokok
permasalahannya adalah si Kakek (dan juga anaknya) hanya bisa berjualan mulai
siang sampai sore. Menjelang magrib, kuah sudah habis. Lalu, bagaimana caranya
menambah omzet (dan laba tentunya)?
Cucu
tertua, enggan melanjutkan usaha si Kakek. Penghasilannya tidak sepadan dengan
kerjanya. “Nggak worth it”.
Cucu
kedua, mau melanjutkan dengan syarat: diperbolehkan melakukan perubahan. Setelah
mendapat ijin, si cucu melakukan serangkaian eksperimen.
Pertama,
bagaimana memperbanyak jumlah kaldu? Gampang, kerja paralel 5 resep sekaligus.
10 ayam, 5 panci dan 5 kompor. Semua dibuat sama persis dengan takaran asli si nenek.
Hasilnya diuji. Ternyata hasilnya sama baiknya dengan buatan si nenek.
Kedua,
bagaimana kalau ayamnya diganti dengan ayam horn
(bukan ayam kampung)? Atau, bagaimana kalau seharian kita terus berproduksi dan
kaldunya disimpan dalam freezer? Si cucu
terus bereksperimen.
Dalam
bisnis, melakukan ekperimen (penelitian dan percobaan) penting dilakukan.
Sebagian besar pebisnis sukses, memulai usaha kecilnya dengan terus bereksperimen,
terus mencoba dan mencoba lagi (trial and
error). Dari situ, mereka bisa menyesuaikan kondisi bisnis dengan
perkembangan jaman, apa yang dibutuhkan konsumen saat itu, selalu berinovasi
dan bahkan tidak jarang menemukan gagasan kreatif yang membuat produknya lebih
‘dilirik’ konsumen daripada kompetitor.
Kita
sebagai pebisnis pun juga bisa melakukan pengembangan seperti itu. Kunci
utamanya ada dalam benak dan hati kita. Curiosity
atau rasa ingin tahu. Bahasa kerennya: KEPO. Ya, mulai sekarang ubah mindset
dan tumbuhkan rasa ingin tahu yang kuat, gigih, pantang menyerah dan selalu
mencoba hal baru.
Kenapa sih
mesti begitu? Memangnya apa yang akan terjadi, jika hanya mengikuti alur bisnis
yang ada, tanpa perlu repot ‘ngepoin’ banyak hal? Yang pasti, Anda akan menjadi
pribadi monoton tanpa semangat bertumbuh. Bayangkan, jika kompetitor akhirnya
berhasil mengalahkan Anda, tapi Anda hanya diam dan tidak tertantang
mengejarnya. Mau menjadi pebisnis seperti itu?
So, mulai
sekarang perbaiki diri, selalu ingin tahu, terus mencoba, dan jawab tantangan
bisnis Anda!
Salam The NEXT Level!
* Coach Suwito
Sumargo:
- Memiliki pengalaman membangun
Bisnis Keluarga dan franchise
otomotif yang sukses selama lebih dari 30 tahun.
- The Winner Supportive Coach of The Year
2014.
- The Winner System Award 2014.
- Telah
banyak membantu kliennya mendesain bisnis yang lebih efektif, lean dan lincah serta lebih
menguntungkan dengan mengurangi bahkan meniadakan kebocoran-kebocoran dalam
bisnisnya.
Hallo Selamat pagi,
BalasHapusSalam hangat, Perkenalkan kami perusahaan yang bergerak di bidang IT dan Jasa pemasangan serta Maintenance semua kamera CCTV indoor dan Outdoor (sesuai kebutuhan) yang berkantor di Jakarta Timur.
Website : https://www.hebros.co.id
Email : support@hebros.co.id